Markas PBB, New York (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menginginkan Perang Rusia-Ukraina berakhir, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric kepada Sputnik menanggapi pembahasan Washington mengenai apakah akan mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia.

"Fokus kami, dan ini sudah sangat jelas, adalah bahwa kami ingin melihat perang ini berakhir," kata Dujarric di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Kamis.

"Kami ingin melihat perang ini berakhir sesuai dengan hukum internasional, resolusi Sidang Umum, dan integritas teritorial Ukraina. Saya pikir, demi kebaikan rakyat di Rusia, demi kebaikan rakyat di Ukraina, kita perlu melihat akhir dari perang ini sesuai dengan prinsip-prinsip yang baru saja saya sebutkan."

Sebelumnya,  Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin kepada Sputnik di sela-sela Sidang Umum PBB mengatakan Moskow berharap Amerika Serikat memiliki "akal sehat dan pertimbangan" untuk tidak mengizinkan Kiev menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia dengan senjata yang dipasok AS.

Permintaan Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok AS di wilayah Rusia, negara yang memiliki senjata nuklir, ini akan dibahas Presiden Volodymyr Zelenskyy dalam.pertemuannya dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Kamis, kata Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak hanya membahas kemungkinan mengizinkan Kiev menggunakan senjata jarak jauh dari Barat untuk melawan Rusia, tetapi pada dasarnya juga memutuskan apakah akan terlibat langsung dalam konflik Ukraina.

Keterlibatan langsung negara-negara Barat dalam konflik Ukraina akan mengubah esensi konflik tersebut, dan Moskow akan dipaksa untuk membuat keputusan berdasarkan ancaman terhadap Rusia, tambahnya.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Sekjen PBB peringatkan risiko dan dampak lanjutan perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Lebih dari 11.700 warga Ukraina tewas sejak dimulainya perang Rusia


Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024