Jakarta (ANTARA) - Tokocrypto mencatatkan peningkatan volume trading (perdagangan) hingga 165 persen secara year on year (yoy).

"Kami berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan oleh pengguna Tokocrypto. Pertumbuhan sigfinikan ini merupakan bukti nyata bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang melihat potensi aset kripto dan memilih Tokocrypto sebagai platform terpercaya," kata CEO Tokocrypto Yudhono Rawis dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Per September 2024, aplikasi Tokocrypto telah memiliki lebih dari 4,5 juta pengguna dan diunduh lebih dari 6 juta kali.

Pihaknya turut aktif membangun komunitas yang kini berjumlah sekitar 1,5 juta anggota di berbagai platform. Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, Tokocrypto meluncurkan fitur baru seperti Tokocrypto Lite yang diharapkan mempermudah investor dalam melakukan trading aset kripto melalui aplikasi mobile.

Selain itu, Tokocrypto menawarkan beragam fitur menarik seperti perdagangan spot dengan lebih dari 400 token, Proof of Reserves (PoR), Earn, TKO Megadrop, IDR Convert, hingga Dollar Cost Averaging (DCA). Berbagai inovasi ini disebut memberikan solusi lengkap bagi investor kripto di Indonesia.

Baca juga: Bappebti sahkan izin Tokocryto jadi pedagang fisik aset kripto

Di sisi kolaborasi, dilakukan perluasan kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan besar dari berbagai sektor, termasuk Blu by BCA Digital, Bank BRI, Bank Neo Commerce, OVO, GoPay, Blibli Tiket, AirAsia, Ismaya, The Mulia Resort Bali serta beberapa perusahaan Web3 seperti Mantra, Ondo Finance, Creo Engine, Velo dan lainnya.

“Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto nomor 1 di Indonesia, merayakan ulang tahunnya yang keenam dengan pencapaian luar biasa. Dalam kurun waktu enam tahun, Tokocrypto telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, mulai dari kenaikan jumlah pengguna, volume perdagangan, mitra kolaborasi hingga fitur terbaru,” ucapnya.

Capaian lain dari Tokocrypto juga termasuk mengadakan program edukasi dan literasi kripto di 60 kota sekaligus berkolaborasi dengan 20 universitas di Indonesia yang berhasil menjangkau lebih dari 38 ribu peserta.

Perusahaan tersebut dinyatakan pula telah menggelontorkan 120 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,8 miliar untuk mendukung program pendidikan dan literasi kripto guna menciptakan ekosistem yang inklusif serta berkelanjutan.

Baca juga: Tokocypto nilai para investor saham mulai diversifikasi ke aset kripto

“Banyak pencapaian telah diraih, salah satunya mendapatkan lisensi Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Lisensi ini menjadi bukti komitmen dalam membangun ekosistem kripto yang aman dan terpercaya di Indonesia,” ungkap dia.

Dengan berlisensi PFAK, pihaknya kian percaya diri menjalankan operasional yang mengedepankan keamanan dan kepatuhan hukum. Penerapan standar keamanan yang ketat dikatakan sangat penting untuk melindungi nasabah dan menjaga integritas, sehingga seluruh proses bisnis berjalan sesuai regulasi yang berlaku dan risiko dapat diminimalisir.

“Tokocrypto juga menerima penghargaan dari Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan I sebagai salah satu wajib pajak dengan kontribusi terbesar dan penghargaan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Awards 2024 untuk kategori Press Conference Terbaik,” ujar Yudhono.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi(Bappebti), jumlah investor kripto di Indonesia hingga Agustus 2024 mencapai 20,9 juta dengan peningkatan sebesar 3,23 juta investor dalam setahun terakhir. Nilai transaksi aset kripto di Indonesia masih menunjukkan tren positif, sejak Januari-Agustus 2024 yang sudah mencapai Rp393,01 triliun atau naik 360 persen yoy.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024