Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 120 negara atau sekitar dua pertiga dari jumlah negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan dukungannya kepada pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK PBB). Pernyataan itu dikemukakan oleh Jurubicara Departemen Luar Negeri (Deplu-RI), Desra Percaya, kepada wartawan di Jakarta, Selasa. "Indonesia optimis mengenai pencalonan ini, di atas 120 negara telah menyatakan dukungan," katanya. Menurut jubir Deplu-RI, selama Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda mengikuti sidang Majelis Umum PBB di New York pekan lalu, Menlu telah melakukan pertemuan bilateral dengan 35 Menlu dari negara-negara anggota PBB lainnnya untuk menegaskan dukungan mereka. "Saingan kita Nepal, dan hingga menjelang pemilihan nanti kita masih akan terus melakukan lobi melalui perwakilan kita di New York," ujarnya. Sebelum keberangkatannya ke New York, Menlu-RI juga mengemukakan optimismenya mengenai kemungkinan keberhasilan Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB. Citra dan rekam jejak Indonesia dalam upaya untuk mendukung dan menciptakan perdamaian dan keamanan dunia merupakan salah satu bahan pertimbangan negara-negara anggota PBB untuk mendukung Indonesia, katanya. "Kita tahu peranan DK adalah dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan dunia dan dalam hal ini peran Indonesia untuk menciptakan perdamaian sangat dikenal baik dalam catatan sejarah diplomasi Indonesia," ujar Menlu. Keaktifan Indonesia dalam menciptakan perdamaian dan keamanan dunia cukup kuat untuk menjadi alasan mereka memilih Indonesia, katanya. Partisipasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik di Kamboja dan di Filipina Selatan pada 1993-1996 melalui proses perundingan antara pejuang Moro dan Pemerintah Filipina, serta pengiriman sejumlah kontingen perdamaian untuk berpartisipasi dalam pasukan perdamaian internasional, merupakan nilai lebih Indonesia. Indonesia juga memiliki peranan besar dalam menciptakan tertib kawasan, misal melalui ASEAN. Dengan kerjasama politik dan keamanan ASEAN, sedikit banyak selama 40 tahun terakhir kawasan Asia Tenggara menikmati perdamaian. Semua itu menjadi catatan yang layak dan menjadi pertimbangan bagi banyak negara atas potensi Indonesia. Pemilihan akan dilakukan pada Oktober 2006. (*)
Copyright © ANTARA 2006