Kondisi saat ini di masyarakat banyak yang kurang paham tentang pentingnya rumah aman gempa
Kebumen, Jateng (ANTARA) -
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengenalkan model rumah aman gempa atau retropitting berbasis masyarakat dalam kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Tingkat Nasional ke III 2024 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
 
"Permodelan perkuatan rumah aman gempa ini penting disosialisasikan kepada para anggota Sibat seluruh Indonesia, sebagai edukasi dalam upaya pengurangan risiko bencana khususnya gempa bumi," kata Country Program Manager Palang Merah Amerika (Amcross) di Indonesia Muchrizal Harris Ritonga di Kebumen, Kamis.
 
Menurut Harris, pengenalan konsep rumah aman gempa bumi ini untuk mendukung program kesiapsiagaan gempa bumi yang sedang dilaksanakan di Kota Sukabumi dan Banyuwangi oleh PMI melalui dukungan Amcross dan United States Agency for International Development (USAID).
 
Kondisi saat ini di masyarakat banyak yang kurang paham tentang pentingnya rumah aman gempa, serta ketidaktahuan dan pengabaian meningkatkan kerentanan.

Baca juga: Refleksi 20 tahun tsunami Aceh: Awal mula ditetapkan Hari Relawan PMI
Baca juga: BNPB sebut Sibat PMI berperan wujudkan ketangguhan bencana
 
Harus diakui, kondisi saat ini warga lebih mengutamakan keindahan rumah dari pada memperhatikan aspek keamanan terlebih kerentanan makin meningkat pada pemukiman padat penduduk perkotaan.
 
Maka dari itu, sosialisasi tentang rumah aman gempa ini perlu dilakukan agar masyarakat mengetahui teknik retropitting saat mendirikan bangunan, khususnya rumah, tidak mengabaikan keamanan, apalagi Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan terjadi gempa bumi.
 
Ia menjelaskan dalam ilmu konstruksi terdapat istilah retrofitting yaitu metode atau teknik untuk melengkapi bangunan dengan memodifikasi atau merestore dengan menambah bagian struktur sehingga lebih kuat menanggung beban gempa.
 
Sementara itu, salah satu peserta Sibat dari Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Rida, mengaku sangat tertarik mengikuti kegiatan sesi materi terkait retrofitting berbasis masyarakat ini.
 
Dia mengatakan, penerapan model retrofitting ini sangat penting sekali untuk diterapkan di masyarakat dalam upaya kesiapsiagan bencana, terlebih lokasi tempat tinggalnya saat ini merupakan kategori rawan bencana gempa bumi
 
Rida mengaku dalam waktu dekat dirinya melalui pendanaan dari dana Desa akan mencoba menginisiasi pembangunan program rutilahu dengan mengadopasi model teknik retrofitting
 
Bersama pihak desa dalam waktu dekat akan memulai program renovasi rutilahu dengan mengadopsi teknik retrofitting berbasis masyarakat, katanya.

Baca juga: Ribuan Sibat PMI kampanyekan ketangguhan hadapi perubahan iklim
Baca juga: PMI luncurkan program kesiapsiagaan bencana gempa bumi tahap II

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024