Batam (ANTARA News) - Polresta Barelang mengamankan AH dan RI, pelaku pembobolan puluhan toko emas, mini market, dan rumah kosong di Batam, Tanjungpinang, dan Medan.
"Di Batam mereka telah beraksi pada 14 tempat berbeda. Kejahatan serupa juga dilakukan di Tanjungpinang dan Medan. AH diduga menjadi pimpinan komplotan tersebut," kata Kapolresta Barelang Kombes Pol Mohammad Hendra Suhartiono di Batam, Senin.
Ia mengatakan AH ditangkap di Medan Sumatera Utara sekitar dua pekan lalu sementara RI diamankan di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
"Kerugian korban atas aksi komplotan tersebut diperkirakan sudah mencapai miliaran rupiah dan sudah dibagi-bagi pada seluruh pelaku usai aksi," kata dia.
Hendra mengatakan, bersama pelaku polisi mengamankan sejumlah kuitansi penjualan emas di luar Batam, sejumlah gelang, cincin, anting, kalung, satu buah BPKB Mobil dan STNK motor dan sebuah mobil jenis mini bus.
"Kami masih menggejar dua orang lain yang terlibat dalam sejumlah kasus perampokan terutama di Batam. Hingga saat ini, ada dua pelaku yang belum tertangkap," kata Hendra.
Ia mengatakan, polisi juga mengamankan alat yang digunakan untuk membongkar terali besi saat melakukan aksi perampokan toko emas.
"Mereka sudah sangat ahli, terbukti hingga puluhan kali baru mereka tertangkap," kata dia.
AH pada polisi mengatakan sudah merampok di toko emas kawasan Mega Legenda, minimarket di Mega Legenda, rumah kosong di Baloi, toko emas di Pasar Sei Harapan yang hampir semua dilakukan pada awal 2014.
Di Mega Legenda pada awal 2014, komplotan pencuri berhasil membawa kabur sekitar dua kilogram emas dan tiga kilogram perak.
"Di Kompleks Pasar Mega Legenda (Batam Centre) berhasil membobok dua toko emas, di Sei Harapan gagal," kata dia.
Saat beraksi, kata dia, terlebih dahulu melakukan survei lokasi untuk mengetahui pengamanan pada calon toko yang akan dibobol.
Ia mengakui kalau setiap kali beraksi melibatkan pelaku lain termasuk yang masih kabur.
Pewarta: Larno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014