Kendari (ANTARA) - Ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar aksi teatrikal dan pembakaran lilin untuk memperingati lima tahun kematian dua mahasiswa UHO yang tewas saat demonstrasi penolakan RUU KUHP di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UHO Muhammad Iksan Salwi di Kendari, Kamis malam, mengatakan, selain teatrikal pihaknya juga menyelenggarakan mimbar bebas untuk menyuarakan kasus kematian dua mahasiswa UHO, yakni Yusuf Kardawi dan Randi, itu.
"Pokok kegiatan malam ini untuk mengenang kembali bahwasanya masih ada pelanggaran HAM yang terjadi, terutama untuk saudara Yusuf Kardawi dan Randi yang sampai saat ini kepolisian dan pemerintah belum menyelesaikannya," kata.
Dia menyebut bahwa kegiatan pada malam hari tersebut juga untuk memberitahukan kepada seluruh warga dan pihak kepolisian bahwa BEM Teknik UHO masih terus menyuarakan keadilan untuk Yusuf Kardawi dan Randi.
"Kami ingin bukan hanya dari kepolisian, tapi seluruh elemen masyarakat agar kasus ini dapat diusut kembali dan ditemukan siapa sebenarnya orang yang telah menghilangkan nyawa Yusuf Kardawi," ujarnya.
Sementara itu, Ibu Yusuf Kardawi, Endang Yulida, menyampaikan bahwa dirinya terus berkomunikasi dengan kepolisian terkait kasus kematian anaknya. Pihak kepolisian masih kekurangan alat bukti dan saksi yang menguatkan kasus kematian Yusuf Kardawi.
"Tapi besar harapan saya kepada pihak penegak hukum semoga ada titik terang untuk kasus Yusuf," ucapnya
EndangYulida mengungkapkan bahwa dirinya hanya menunggu keadilan yang akan datang pada waktunya.
Pantauan ANTARA, ratusan mahasiswa Teknik UHO memulai kegiatan di Jalan Abdullah Silondae, yang diawali dengan mimbar bebas untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa yang hendak menyampaikan orasi, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan puisi.
Setelah pembacaan puisi, mereka kemudian menggelar teatrikal dengan penampilan yang menyerupai aksi demonstrasi RUU KUHP 2019 silam, yang akhirnya merenggut nyawa Yusuf Kardawi dan Randi.
Baca juga: KBM UHO berduka, mahasiswa gelar Shalat Ghaib
Baca juga: Bukti penembakan dua mahasiswa UHO diuji di Belanda dan Australia
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024