Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin, menguat seiring membaiknya nilai tukar sejumlah mata uang Asia.
Rupiah sore tadi ditransaksikan pada 11.579 per dolar AS, menguat 36 poin dari posisi penutupan akhir pekan lalu yang berada pada 11.615 per dolar AS.
"Meski IHSG BEI ditutup melemah pada awal pekan ini namun rupiah mampu bertahan di area positif seiring dengan apresiasi sejumlah mata uang Asia," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada.
Menurut dia, menguatnya mata uang rupee India dan ringgit Malaysia yang dilanda sentimen positif setelah pelaku pasar merespon data-data ekonomi negara itu sesuai estimasi.
"Rupiah pun selain mendapat sentimen positif dari kedua mata uang tersebut, tampaknya juga merespon positif ekspektasi kalangan pengamat bahwa data ekonomi domestik yang akan dirilis kembali sesuai dengan harapan pasar," katanya.
Pada awal Juni, lanjut dia, Indonesia diespektasikan akan kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan dan inflasi juga masih terjaga sehingga dana asing akan kembali mengalir ke instrumen portofolio investasi.
Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa ruang penguatan bagi rupiah masih cukup terbuka menyusul kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid, meski beberapa sentimen terutama dari eksternal masih membatasi kenaikan mata uang domestik.
"Indikasi bank sentral AS (the Fed) berencana untuk normalisasi kebijakan moneternya dengan meningkatkan suku bunga dapat membuat laju mata uang rupiah tertahan," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014