Dua anak sehat itu akan lebih baik daripada jumlah anak banyak tetapi tidak produktif
Temanggung (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sundoyo menyatakan, program keluarga berencana (KB) dapat mendukung terwujudnya keluarga berkualitas untuk menurunkan stunting.

"Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, KB ini sangat berpengaruh terhadap stunting, karena apabila ibu-ibu terlalu sering melahirkan anak juga berpotensi terhadap stunting. Untuk itu, pemerintah melalui BKKBN saat ini terus mendorong bagaimana agar keluarga berkualitas," katanya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis.

Sundoyo menegaskan, stunting disebabkan oleh banyak faktor, sehingga penanganannya harus dimulai dari hulu termasuk perencanaan keluarga.

"Selain mencegah stunting, program utama BKKBN yakni berencana itu keren. Memang kita tidak bisa menangani anak-anak yang sudah telanjur mengalami stunting, tetapi mestinya harus dimulai dari pencegahan di hulu, bagaimana ketika suami-istri merencanakan untuk mendapatkan anak itu juga sangat berpengaruh terhadap stunting," ujar dia.

Ia menegaskan, prinsip dua anak sehat menjadi penting karena ini akan membentuk keluarga berkualitas yang berpengaruh terhadap bonus demografi.

"Sehingga pada akhirnya di tahun 2045 kita akan mendapatkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing tinggi," ucapnya.

Baca juga: BKKBN ingatkan pemda untuk selesaikan dua siklus audit kasus stunting
Baca juga: BKKBN gelar "Roadshow" Motor Penyuluh KB di lima provinsi Pulau Jawa


Ia mengemukakan, BKKBN juga bekerja sama dengan TNI AD dalam mengkampanyekan program berencana itu keren untuk mencapai jumlah keluarga yang ideal.

"Dua anak sehat itu akan lebih baik daripada jumlah anak banyak tetapi tidak produktif, karena hal tersebut pasti akan membebani keluarga dan masyarakat," tuturnya.

Sundoyo melanjutkan, penyediaan air bersih dengan program TNI AD Manunggal Air juga terus dilakukan untuk menyediakan air yang layak konsumsi bagi keluarga.

"Di sisi lain juga bisa digunakan untuk pertanian, sehingga kalau yang selama ini petani-petani yang ada di daerah mendapatkan sumber air bersih itu satu tahun hanya bisa panen sekali, itu bisa dua sampai tiga kali untuk meningkatkan produk pertaniannya," paparnya.

Menurutnya, ketika pendapatan keluarga naik, asupan gizi bagi anak-anaknya juga pasti lebih baik, sehingga angka stunting bisa diturunkan.

Baca juga: Kepala BKKBN minta "input" data EPPGBM capai 95 persen pada akhir Juni
Baca juga: Kemenkes-BKKBN perkuat kemitraan tingkatkan ketahanan keluarga
TNI AD mengajak seluruh anggotanya untuk turut mendonorkan darah dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (26/9/2024). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari/am.

Sementara itu, Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD Mayjen TNI Joko Hadi Susilo menyebutkan, program TNI AD Manunggal Air memberdayakan seluruh Babinsa yang sudah terintegrasi dengan para penyuluh kesehatan untuk mengedukasi keluarga agar berkualitas dan bebas stunting.

"Jadi untuk keterlibatan Babinsa yang ada di setiap desa dan kecamatan sudah sinergi dengan para penyuluh kesehatan, seperti penyediaan sumur bor untuk air bersih, Babinsa dengan penyuluh kesehatan sudah bisa terpadu," ucapnya.

Joko menegaskan, dalam rangka meningkatkan kepesertaan program KB dengan BKKBN, TNI AD sudah berkolaborasi dengan para prajurit di seluruh wilayah dan secara internal menyampaikan pentingnya berpartisipasi dalam program KB, termasuk KB pria atau vasektomi.

Puncak Hari Kontrasepsi Sedunia diselenggarakan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dengan capaian pelayanan kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) Serentak di seluruh provinsi sebanyak 1.880.577 akseptor berdasarkan pencatatan terakhir BKKBN pada tanggal 24 September 2024 atau 132,75 persen.

Baca juga: BKKBN RI jadikan Banjar sebagai percontohan "Kampung KB 2024"
Baca juga: BKKBN gencarkan layanan KB di Timor Tengah Selatan tangani stunting
Baca juga: BKKBN: Jangan pisahkan Program KB dengan pencegahan stunting

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024