Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menekankan pentingnya pengamanan arsip dari serangan siber, seiring dengan perubahan pengelolaan yang sebelumnya secara fisik menjadi data digital.

"Ini menjadi tantangan sendiri, begitu kita masuk digitalisasi, problemnya, seperti halnya semua data yang berada di dalam lanskap digital, maka perlakuan datanya juga harus benar, keamanan data itu menjadi sangat penting," ujarnya dalam rilis pers, Kamis.

Hal itu disampaikannya dalam acara penyerahan hasil pengawasan kearsipan internal Kementerian Kominfo di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Menurut Nezar digitalisasi arsip digital membawa banyak manfaat, diantaranya efisiensi operasional, penghematan biaya, transparansi, dan keamanan data.

Dia meminta agar arsip digital yang telah dikumpulkan tidak hanya menjadi data inaktif, namun harus dapat dimanfaatkan untuk menambah kekayaan pengetahuan, perspektif, dan bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan.

Baca juga: Menkopolhukam akan terapkan "zero trust" cegah serangan siber

Baca juga: Wamenkominfo ingatkan perkuat jaga data pribadi hadapi ancaman siber


Nezar mengingatkan bahwa arsip memiliki peran vital sehingga jika terjadi insiden serangan siber dapat mengubah bahkan menghapus isi arsip tersebut yang akan berakibat fatal bagi organisasi.

"Kalau dia di-hack, atau dia di-attack, kena cyber attack, arsip-arsip bisa berantakan semua," ucapnya.

Oleh karena itu, Nezar mendorong agar digitalisasi arsip melibatkan seluruh pemangku kepentingan agar dapat dibentuk suatu sistem kearsipan yang modern, tangguh, dan berdaya guna.

"Kerjasama ini, terutama untuk semua stakeholder, untuk mewujudkan satu manajemen kearsipan, yang tidak hanya patuh secara hukum, tapi juga responsif terhadap perubahan zaman. Ini saya kira menjadi tantangan kita semua, dan dibutuhkan satu kesadaran itu," tuturnya.

Hingga minggu ketiga September 2024, Kementerian Kominfo mengelola 38.752 berkas dan 18 boks arsip aktif, serta 433.216 berkas arsip nonaktif di tujuh Unit Eselon I.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba terus mendorong inovasi dalam pengelolaan arsip seiring dengan perkembangan teknologi digital.

“Kemajuan teknologi digital memungkinkan kita untuk menyimpan data dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien,” ujarnya.

Mira menekankan arti penting menjaga integritas dan keamanan arsip di era digital. Terlebih pengelolaan arsip bukan sekadar administratif, tetapi juga merupakan bagian dari memori institusi yang mendukung pengambilan keputusan strategis dan akuntabilitas publik.

Dia mengatakan integritas dan keamanan arsip di era digital juga harus dapat dijaga dengan baik, terutama dari berbagai kerusakan teknis, upaya peretasan, atau bahkan hilang tanpa jejak.

Mira menegaskan pentingnya seluruh unit kerja dan UPT mematuhi Pedoman Menteri Kominfo Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tata Naskah Dinas dan memanfaatkan Aplikasi Srikandi untuk mendigitalisasi pengelolaan arsip.

Selain itu, setiap unit kerja diwajibkan memiliki pengelola arsip yang kompeten dan fasilitas kearsipan yang sesuai standar.

“Kominfo berharap praktik pengelolaan arsip yang baik dapat terus ditingkatkan untuk menjaga transparansi, akuntabilitas, serta kualitas kinerja kementerian,” kata Mira.

Baca juga: Wamenkominfo sebut kebijakan satu data permudah pembangunan

Baca juga: Wamenkominfo minta masyarakat tak umbar data pribadi di media sosial

Baca juga: Menkominfo: Tidak ada toleransi bagi pencuri data pribadi


 

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024