Jakarta (ANTARA) - Warga Kabupaten Grobokan, Jawa Tengah diajak memangkas batang pohon yang tinggi dan rentan patah atau roboh untuk mencegah risiko kerusakan ketika dilanda bencana angin puting beliung.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bidang Logistik BPBD Grobogan, Soewignyo, dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Soewignyo menjelaskan, Grobogan masih berpotensi dilanda angin puting beliung akibat siklus pancaroba cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan.

Risiko tersebut sebagaimana yang terjadi sebelumnya di Kecamatan Penawangan, Purwodadi, dan Brati pada Selasa (24/9) petang.

Sebanyak 718 bangunan rumah dan empat ruas jalan rusak ringan, sedang, hingga berat setelah diterpa angin puting beliung yang merobohkan dan membawa serta material pohon tumbang.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun data dari Petugas BPBD Grobogan mencatat ada sebanyak 216 orang warga dari tiga kecamatan terdampak dan di antaranya terpaksa mengungsi.

Atas kondisi lapangan dan diperkuat analisis cuaca dari BMKG, maka menurut Soewignyo pihaknya mengambil inisiatif untuk mengajak warga melakukan pemangkasan pohon yang rentan, mengecek konstruksi bangunan, dan membersihkan lingkungan dalam 2-3 hari ke depan.

Dalam pelaksanaannya warga akan ditemani para petugas dari BPBD, TNI, Polri, hingga tim teknisi PLN untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan risiko bencana hidrometeorologi tersebut.

Terlepas dari semua itu, BPBD Grobogan memastikan pihaknya sudah menyalurkan bantuan berbagai barang kebutuhan pokok dalam jumlah yang cukup hingga beberapa hari ke depan untuk setiap warga terdampak.

Baca juga: Jambi butuh informasi bencana yang cepat usai diterpa puting beliung
Baca juga: 28 rumah warga rusak diterjang angin puting beliung di Lampung Selatan


Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024