Klinik Anggi tetap berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh peserta

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memaksimalkan peran fasilitas kesehatan demi mewujudkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang optimal.

Salah satu fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan yang berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada peserta JKN adalah Klinik Anggi.

Pimpinan Klinik Anggi, Anggiat Lammiduk (47) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, mengungkapkan bahwa salah satu bukti negara hadir dalam memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat dibuktikan dengan kehadiran JKN.

Program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini menggandeng fasilitas kesehatan sebagai mitra yang langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Anggiat menyebutkan, klinik yang sudah bekerja sama dan melayani peserta JKN sejak tahun 2016 ini berlokasi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Anggiat mengatakan, selama dirinya memimpin Klinik Anggi, ia menganggap hal tersebut menjadi salah satu sarana ibadah untuknya.

Ia menjelaskan bahwa Klinik Anggi tetap berkomitmen dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh peserta. Meski terdapat kendala yang kerap kali ditemui, namun tidak membuatnya menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta.

“Selama ini kami terus berkomitmen memberikan pelayanan prima untuk seluruh masyarakat termasuk kepada peserta JKN. Kendala yang umum ditemui di lapangan adalah pasien yang tidak mengetahui perubahan kepesertaan yang sudah tidak terdaftar di Klinik Anggi, namun hal tersebut tidak membuat kami lantas mengabaikan pasien yang datang berobat pasti tetap kami layani dengan baik, karena peserta JKN yang tidak terdaftar di klinik dapat berkunjung untuk berobat maksimal tiga kali dalam sebulan,” ujar Anggiat.

Selain memberikan pelayanan kesehatan, petugas pendaftaran klinik juga dibekali dengan pengetahuan pemanfaatan pelayanan digital. Pasien yang datang berobat namun tidak terdaftar di Klinik Anggi dan mau mengubah datanya kerap diinformasikan oleh petugas terkait pelayanan Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA) atau BPJS Kesehatan Care Center 165.

“Melayani sekitar 140 peserta per harinya yang sebagian besar merupakan peserta JKN, maka petugas pendaftaran juga harus kami bekali dengan pengetahuan yang baik dan terus up to date dengan informasi pelayanan Program JKN. Selain untuk memudahkan peserta dalam mengakses pelayanan kesehatan juga mempermudah peserta melakukan proses administrasi,” tambah Anggiat.

Anggiat juga mengatakan salah satu sosialisasi yang petugas lakukan adalah mekanisme skrining kesehatan pada Aplikasi Mobile JKN. Dengan adanya sosialisasi dari BPJS Kesehatan petugas di fasilitas kesehatan dapat terus memperbarui pengetahuan yang ia miliki mengenai Program JKN.

Sebagai pimpinan di kliniknya, ia tentu ikut memastikan pelayanan kesehatan yang diberikan telah sesuai dengan fokus layanan dengan memberikan pelayanan mudah, cepat dan setara.

“Klinik kami ini didominasi dengan peserta JKN yang berobat setiap harinya jadi sudah seharusnya kami memperbarui pengetahuan terkait layanan Program JKN. Selain mempermudah peserta pelayanan digital juga mempermudah fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Pasien yang puas dengan pelayanan di klinik kami tentu akan kembali lagi dan memilih klinik kami menjadi fasilitas kesehatan tempatnya terdaftar,” ucap Anggiat.

Anggiat mengelola bisnisnya dengan hati sekaligus beribadah memberikan pelayanan prima untuk pasien yang berobat. Ia sadar pasien yang berkunjung ke kliniknya harus diberikan pelayanan terbaik, selain karena komitmennya sebagai mitra BPJS Kesehatan juga untuk menjaga jumlah peserta JKN terdaftar agar bisnisnya terus berkesinambungan.

“Tentunya ada harapan besar dengan diselenggarakannya kerja sama ini,. Selain bersama-sama membantu pemerintah dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan kepada seluruh masyarakat, kami juga berharap BPJS Kesehatan dapat memberikan pelatihan secara formal terkait kiat-kiat dalam pencapaian klaim di fasilitas kesehatan. Hal ini sangat berguna bagi kami dalam menambah wawasan dan pengetahuan agar dapat melakukan klaim biaya tanpa adanya kesalahan penginputan biaya di kemudian hari,” tutup Anggiat.( KR-MFS)

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024