penambahan CT-scan, kemudian mamografi, cathlab, perlengkapan ICU semuanya akan disediakan dari pemerintah pusat

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan berbicara dengan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memastikan bahwa proses pengembangan fisik rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia dapat segera diselesaikan.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis.

"Rumah Sakit dr Abdul Rivai di Berau ini sangat baik karena telah memiliki master plan untuk mengembangkan rumah sakitnya menjadi sebuah rumah sakit yang memiliki standar yang baik," katanya melalui Sekretariat Presiden di Jakarta.

Setibanya di lokasi, Kepala Negara langsung melihat berbagai fasilitas di rumah sakit tersebut, seperti loket pelayanan, klinik gigi, klinik bedah, klinik penyakit dalam, dan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya.

Dalam keterangannya kepada awak media, Presiden Jokowi mengapresiasi rencana pengembangan RSUD dr. Abdul Rivai.

Baca juga: BSN: Infrastruktur medis memadai dukung perpanjangan harapan hidup di Indonesia
Baca juga: Presiden Jokowi: Gedung RS Wahidin Makassar setara hotel bintang 5

Presiden juga mendorong agar pelayanan kesehatan bagi masyarakat Berau dapat terus ditingkatkan, terutama dalam menghadapi tantangan fasilitas dan infrastruktur rumah sakit yang kurang memadai.

Presiden minta agar pemerintah daerah ikut serta dalam peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD tersebut.

"Rencana untuk penambahan CT-scan, kemudian mamografi, cathlab, perlengkapan ICU semuanya akan disediakan dari pemerintah pusat. Tapi pemerintah daerah mestinya yang membangun ruangannya, membangun gedungnya," ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Jusram, dalam keterangan terpisah menjelaskan bahwa tingkat hunian atau Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD dr. Abdul Rivai mencapai 92 persen, atau jauh dari ideal.

Selain itu, kata Jusram, kebutuhan mendesak lainnya dari RSUD tersebut adalah peremajaan sejumlah alat kesehatan.

“CT scan kami sudah 11 tahun dan perlu diperbarui ke versi 128 slice. Kemudian yang kedua seperti MRI kami yang harus kami rujuk karena kebutuhan MRI," katanya.

Baca juga: Menkes: Dua RS baru di Makassar "superhub" kawasan timur RI
Baca juga: Kemenkes gandeng pemda tata faskes daerah, perkuat pelayanan primer

Ia pun mengungkapkan rasa terima kasih atas kunjungan Presiden Jokowi dan berharap kunjungan tersebut dapat membawa dampak positif bagi pengembangan kesehatan di Kabupaten Berau.

"Kami harapkan dari kunjungan Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo ke Berau nantinya mampu memberikan impact ke depan dalam hal pengembangan kesehatan di Kabupaten Berau khususnya dalam hal rumah sakit," katanya.

Ia menambahkan saat ini Berau berada di daerah utara Kalimantan Timur dengan jarak yang jauh dari pusat rujukan.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Raja Juli Antoni, Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, Pj Bupati Berau Sufian Agus, dan Direktur RSUD dr. Abdul Rivai Berau Jusram.

Baca juga: Pakar kesehatan: Harga obat di RI enam kali lebih mahal dari India
Baca juga: Wamenkes ingatkan pentingnya transformasi teknologi kesehatan
Baca juga: Kemenkes buka enam prodi di RS pendidikan atasi rasio dokter spesialis

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024