Jerusalem (ANTARA News) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (25/5), menawarkan bantuan untuk menyelidiki penembakan pada Sabtu di museum Yahudi di Brussels, Belgia, sehingga menewaskan empat orang, termasuk pasangan Israel dari Tel Aviv.
"Saya sangat terganggu oleh sikap anti-Semit yang berkembang di Eropa. Tak boleh ada toleransi buat sikap anti-Semit terhadap orang Yahudi dan negara mereka," kata Netanyahu kepada timpalannya dari Belgia Elio Di Rupo, yang menelepon perdana menteri Israel tersebut untuk menjelaskan perkembangan terperinci tentang penyelidikan yang sedang berlangsung.
Netanyahu menawarkan bantuan kepada Pemerintah Belgia dalam menemukan para pelaku dan menyeret mereka ke pengadilan, demikian laporan Xinhua.
Di Rupo mengatakan ia terkejut oleh jatuhnya korban jiwa tersebut dan mengutuk "semua bentuk anti-Semit". Ia telah mengirim ucapan belasungkawa kepada keluarga orang Israel yang jadi korban.
Pemerintah Belgia menyatakan seorang pria bersenjata memasuki museum dan melepaskan tembakan, yang dilaporkan ditujukan ke kepala korban, lalu melarikan diri dengan menggunakan kendaraan.
Kementerian Luar Negeri Israel mengidentifikasi pasangan yang tewas pada Minggu. Korban ketiga dilaporkan adalah seorang relawan di museum Yahudi itu, yang berada di pusat kota Brussels, dan pemuda keempat diidentifikasi sebagai pria muda pegawai museum itu, kata media Belgia.
Brussels adalah tempat tinggal sebanyak 20.000 orang Yahudi, sekitar separuh masyarakat Yahudi di negeri tersebut.
(C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014