Saya berharap seluruh relawan dan Seknas Pendukung Jokowi-JK dapat memberikan kejelasan atas maraknya kemunculan kampanye hitam yang sifatnya menjatuhkan, namun tidak melakukan hal serupa."
Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Lampung Barat membentuk jaringan relawan nusantara untuk pemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) di Provinsi Lampung.
"Kegiatan ini untuk menampung seluruh aspirasi relawan Jokowi-JK yang semakin banyak bermunculan, sehingga dapat mengakomodasi serta menyamakan persepsi dalam memenangkan pasangan calon presiden-wapres Jokowi-JK tersebut," kata Mukhlis yang juga Bupati Lampung Barat itu, di Restoran Rumah Kayu Bandarlampung, Minggu.
Menurut dia, sekarang sudah ada 13 kelompok relawan pendukung Jokowi-JK yang bergabung dalam jaringan agar bisa menyatukan persepsi dan kekuatan, sehingga mendukung pemenangan pada Pilpres 9 Juli mendatang.
"Saya berharap seluruh relawan dan Seknas Pendukung Jokowi-JK dapat memberikan kejelasan atas maraknya kemunculan kampanye hitam yang sifatnya menjatuhkan, namun tidak melakukan hal serupa," katanya.
Ia melanjutkan, semua pihak seharusnya mengedepankan asas berpolitik yang santun, sehingga ke depan program-program unggulan yang akan dimunculkan sebagai wujud dukungan agar masyarakat dapat lebih nyata menilai keberadaan Jokowi-JK di negeri ini.
Menanggapi maraknya jaringan dan relawan pendukung pasangan capres lain, ia mengaku tidak khawatir, karena seluruh elemen masyarakat yang tergabung dalam relawan Jokowi-JK merupakan gabungan dari masyarakat yang benar-benar secara ikhlas mendukungnya.
"Kami ikhlas memberikan dukungan untuk memenangkan Jokowi-JK di Provinsi Lampung, sehingga bisa tercapai tujuan pemenangan sebagai Presiden dan Wakil Presiden ke depan," ujarnya menegaskan.
Ia menyebutkan, dalam perjuangan mencapai tujuan nasional, negeri ini dihadapkan pada tiga masalah pokok di antaranya kemerosotan kewibawaan negara, melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional, serta merebaknya intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.
"Wibawa negara merosot ketika tidak kuasa memberikan rasa aman kepada segenap warga negara, tidak mampu mendeteksi ancaman terhadap kedaulatan wilayah serta membiarkan pelanggaran hak asasi manusia yang masih terus terjadi," kata dia.
Sementara kelemahan sendi perekonomian bangsa terlihat dari belum terselesaikan persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial antarwilayah serta kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat dari eksploitasi sumber daya alam.
"Inilah yang harus dikedepankan untuk ditangani bersama, agar dapat digalang sebagai upaya penyelamatan Indonesia ke arah yang lebih baik," ujarnya. (B014/KWR)
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014