Jakarta (ANTARA) - "Ini merupakan kebanggaan kami Pak Menhan, yang juga sekarang menyandang status Presiden terpilih dengan 96 juta suara, dapat hadir."
Kalimat yang dilontarkan oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid itu menjadi pembuka Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR RI dengan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (RI) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9).
Kalimat tersebut menjadi penanda pula rapat Komisi I DPR RI dengan Prabowo kali ini bukanlah rapat biasa karena rapat tersebut merupakan raker terakhir antara Komisi I DPR RI dengan Menhan RI.
Sebelum membuka rapat, sejumlah pimpinan komisi pun menyambut kedatangan Prabowo secara langsung di depan lobi Gedung DPR sekitar pukul 14.48 WIB. Di sekitar itu pula, tampak anggota Brimob mengenakan pakaian berwarna hitam bersiaga.
Selain Meutya, ada Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sugiono, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI Supratman Andi Agtas, hingga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono yang tak lain merupakan kemenakan mantan Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu.
Prabowo yang baru saja turun dari mobil MPV premium berwarna putih dengan pelat khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI 1-00 itu disambut langsung dengan jabatan tangan oleh Meutya dan rombongan pimpinan lainnya.
Dengan kawalan ajudan Mayor Inf. Teddy Indra Wijaya, Prabowo yang mengenakan setelan jas hitam, dasi biru, serta peci hitam itu lantas diantar ke Ruang Rapat Komisi I DPR RI dengan menaiki eskalator.
Selama prosesi pengantaran itu pula, terdengar teriakan "Salam Indonesia Raya" yang dilontarkan oleh para kader partainya yang banyak ikut hadir di gedung parlemen untuk menyambut Presiden terpilih tersebut.
Banyak di antaranya yang berebut bersalaman dengan Prabowo, atau sekadar menyapanya. Prabowo pun sempat menyalami balik beberapa di antaranya, sebelum akhirnya menaiki tangga eskalator dengan lambaian tangan dan senyuman ramah.
Setibanya di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Prabowo kemudian diperkenankan duduk dengan meja yang dihiasi rangkaian bunga.
Rangkaian bunga itu hanya terpasang di meja hadapan Prabowo, meski di sampingnya berjejer pula pejabat lain yakni Menkumham RI, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI M. Herindra, hingga Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury.
Rapat dengan tingkat kehadiran tertinggi
Raker Komisi I DPR RI dengan agenda pengambilan persetujuan pembicaraan tingkat I terhadap lima RUU kerja sama bidang pertahanan itu kemudian dibuka oleh Meutya dan dinyatakan bersifat terbuka untuk publikasi.
Kelima negara yang hendak diajak kerja sama bidang pertahanan dengan RI tersebut yakni, India, Prancis, Persatuan Emirat Arab, Kamboja, dan Brasil.
Meutya menyebut raker tersebut merupakan rapat dengan tingkat kehadiran tertinggi di komisinya dalam kurun waktu beberapa bulan hingga satu tahun terakhir. Sesuatu yang diakuinya jarang terjadi.
Dia merinci setidaknya dari 50 anggota yang ada di Komisi I DPR RI, pada rapat tersebut, 40 anggota dari perwakilan sembilan fraksi di parlemen hadir secara langsung.
Tak hanya itu, kelima pimpinan Komisi I DPR RI pun lengkap hadir, yakni Meutya Hafid selaku ketua beserta para wakilnya, yaitu Abdul Kharis Almasyhari, Teuku Riefky Harsya, Sugiono, dan Utut Adianto.
Meutya mengaku bahwa dirinya bahkan perlu mengumpulkan keberanian luar biasa untuk bisa mengundang Prabowo yang kini menyandang status sebagai Presiden terpilih dalam rapat kerja Komisi I DPR RI, sebab dinilai mewakili suara 96 juta rakyat Indonesia.
Dia pun meminta permakluman apabila dirinya sedikit grogi dalam memimpin rapat dengan orang yang kurang dari 1 bulan lagi itu menjadi RI-1.
Sanjungan hingga harapan
Saat merinci lima RUU kerja sama bidang pertahanan yang akan diambil persetujuan, Meutya sempat mempersilakan Sugiono untuk mengambil alih ketika membacakan RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Prancis tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan.
"Accord entre le Gouvernement de la République D’Indonésie et le Gouvernement de la République Francaise relatif a la Coopération dans le Domaine de la Défense," ujar Sugiono membacakan RUU tersebut dalam bahasa Perancis.
Meutya lantas mengambil alih mikrofon kembali, "Jadi, tampaknya memang sudah cocok (jadi) Pak Menteri Pertahanan," katanya sembari bergurau dan terkekeh.
Sugiono yang merupakan salah seorang alumnus SMA Taruna Nusantara itu, belakangan namanya santer diisukan akan menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) RI pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Dalam perjalanan rapat, para perwakilan dari sembilan fraksi yang duduk di Komisi I DPR RI pun lantas menyampaikan pandangannya terhadap lima RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan itu.
Secara singkat perwakilan sembilan fraksi itu menyampaikan persetujuannya agar RUU kerja sama lima negara di bidang pertahanan itu dibawa pada Pembicaraan Tingkat II dalam Rapat Paripurna DPR RI terdekat guna disetujui menjadi undang-undang.
Namun, penyampaian pendapat fraksi tidak hanya sebatas persetujuan atas RUU tersebut. Banyak di antaranya yang melontarkan sanjungan hingga harapan kepada Prabowo yang akan memimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan.
Salah satu di antaranya adalah perwakilan Fraksi Partai Golkar di Komisi I DPR RI Nurul Arifin yang menyampaikan bahwa Prabowo merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia saat ini. Tak hanya itu, perwakilan Fraksi Partai Golkar pun menyerahkan karangan bunga matahari kepada Prabowo pada akhir jalannya rapat.
Sementara itu, perwakilan Fraksi Partai Demokrat di Komisi I DPR RI Rizki Aulia Natakusumah saat hendak menyampaikan pandangan fraksinya atas RUU tersebut melontarkan salam "Demokrat bersama Prabowo", yang disebutnya sebagai tagline partainya pada tahun 2024.
Arwani Thomafi, perwakilan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Komisi I DPR RI, di pengujung pandangan fraksinya pun menyampaikan sebait pantun yang ditujukan kepada Prabowo.
Berangkat haji, pergi ke Kakbah
Jangan lupa ke kebun kurma
Indonesia kuat, Indonesia berkah
Bersama Prabowo, Indonesia macan Asia
Usai pandangan fraksi atas RUU tersebut disampaikan, Meutya juga memperkenankan kepada para anggota dari masing-masing fraksi di Komisi I DPR RI untuk berdiri guna diperkenalkan kepada Prabowo. Saat itu pula, tepukan tangan, bungkukan badan, hingga salam hormat ditujukan kepada Prabowo.
Para anggota Komisi I DPR RI dan seluruh peserta rapat ikut berdiri memberikan standing ovation manakala Prabowo selesai menyampaikan pandangan terhadap RUU tersebut mewakili Pemerintah, yang di dalamnya memuat pula ucapan terima kasih sekaligus salam perpisahan kepada Komisi I DPR RI.
Usai persetujuan atas RUU tersebut disepakati Komisi I DPR RI dan Pemerintah, Komisi I DPR RI pun bahkan mempersembahkan video singkat kepada Prabowo yang berisi capaian kerja sama antara Komisi I DPR RI dengan Kemenhan RI selama periode 2019-2024.
Sesaat sebelum mengakhiri rapat dengan pembubuhan tanda tangan ke naskah RUU tersebut sebagai bentuk tanda persetujuan, Meutya pun mengakhirinya dengan harapan yang dipanjatkan kepada Prabowo kelak memimpin Indonesia lima tahun mendatang.
"Kami ikut berbangga atas amanah rakyat yang telah disematkan kepada Bapak. Betul, Bapak mungkin sejarah pertama ada presiden terpilih yang bermitra dengan Komisi I, karenanya kami ikut bangga."
Editor: Achmad Zaenal M
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024