kemarin kami sempat ke lokasi, dampaknya produksi pertanian tidak maksimal
Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda daerah ini telah berdampak pada lahan pertanian di wilayah perbukitan Kecamatan Dlingo.
"Memang di lahan pertanian kita ada dampak kekeringan terutama di Kecamatan Dlingo, kemarin kami sempat ke lokasi, dampaknya produksi pertanian tidak maksimal," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo saat dikonfirmasi di Bantul, Kamis.
Menurut dia, ada lebih dari 20 hektare lahan pertanian di Kecamatan Dlingo yang terdampak kekeringan, akan tetapi tidak sampai gagal panen, karena produksi panen seperti jagung masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.
"Istilahnya bukan gagal panen, namun masih bisa dimanfaatkan, seperti jagung itu tidak dikonsumsi, namun dijual untuk pakan ternak, kemudian kacang tanah juga demikian. Kita ada sekitar 20 sampai 30 hektare, terutama di atas, di daerah Dlingo," katanya.
Meski demikian, kata dia, untuk tanaman padi di wilayah Bantul secara umum tidak berdampak kekeringan, karena selain petani sudah mengantisipasi dengan menyesuaikan tanaman, dalam arti tidak menanam padi di lahan sulit irigasi, juga kalaupun ada yang tanam, dengan varietas umur pendek.
Baca juga: DKPP sebut kemarau tidak berdampak pada lahan pertanian di Bantul
Baca juga: Bantul siapkan 18 titik sumur untuk pengairan sawah tepi Sungai Progo
"Pada musim tanam ini kami sudah sarankan petani untuk menanam padi umur pendek, dan yang tidak butuh air banyak. Jadi petani sudah mencari bibit bibit tanaman padi umur pendek seperti yang 90 hari sudah bisa panen," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan total luas panen padi di wilayah Bantul sepanjang tahun 2024 hampir mencapai 29 ribu hektare dari luas lahan yang sekitar 14 ribuan hektare, karena setiap lahan ditanam dua sampai tiga kali tanam.
Luas panen tersebut hampir sama dengan luas panen selama tahun 2023. Menurut dia, hal itu karena kondisi cuaca yang terjadi pada tahun ini hampir sama dengan tahun lalu.
"Saya sudah prediksi pada 2024 ini luas panen kita di Bantul totalnya hampir sama dengan 2023, luasnya hampir 29 ribu hektare, tepatnya 28.600 hektare, tahun 2023 seluas 28.500 hektare, ini karena hujannya sudah mendekati di akhir tahun," katanya.
Baca juga: PPA-JIEP dukung pengembangan desa pertanian dan wisata Sriharjo di DIY
Baca juga: Bantul gencar sosialisasi bagi petani tanam padi umur pendek
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024