Jakarta (ANTARA) - Sumur bor hasil kolaborasi TNI AD-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diresmikan, Kamis, untuk mengalirkan air bagi warga Desa Gandon, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sehingga bermanfaat bagi kesehatan, peternakan, dan ketahanan pangan.

"Sumber air dari program TNI AD Manunggal Air ini tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi kita ada program untuk sumber air pertanian, peternakan, serta ketahanan pangan yang terus kita tingkatkan. Semoga bisa bermanfaat untuk mendukung kesehatan di seluruh Desa Gandon," kata Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD Mayjen TNI Joko Hadi Susilo di Kabupaten Temanggung, Kamis.

Dia mengatakan hal tersebut dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia dan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 TNI AD.
 
Plt Kepala BKKBN Sundoyo (kanan) bersama Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD Mayjen TNI Joko Hadi Susilo (kiri) saat meresmikan sumur bor untuk kesehatan warga di Desa Gandon, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (26/9/2027). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari/aa.


Ia menyebutkan hingga saat ini program TNI AD Manunggal Air telah mengalirkan air pada 2.815 titik di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan dengan tiga metode, yaitu sumur bor, pompa hidran, dan pipanisasi.

"Kami berharap dukungan dari warga untuk ketersediaan air bersih ini bisa terus kita rawat dan jaga, disalurkan ke rumah-rumah yang lebih jauh agar memberikan manfaat yang lebih besar lagi," ucapnya.

Ia optimistis bahwa dengan kebersamaan dan kekompakan dari seluruh komponen desa maka dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Sundoyo menekankan pentingnya kolaborasi masyarakat, pemerintah daerah, dan masyarakat Gandon dalam merawat dan memanfaatkan sumur bor tersebut.

"Air bersih adalah sumber utama kehidupan, oleh karena itu kalau hari ini (26/9) sudah disediakan air bersih melalui kerja sama berbagai pihak, kami berharap ini bisa dipelihara dengan baik dari pak lurah maupun masyarakat Desa Gandon," kata dia.

Ia mengemukakan air bersih tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan karena berdampak pada kesehatan bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga, melainkan juga aktivitas bercocok tanam.

"Mudah-mudahan dengan air bersih ini, produksi cocok tanam padi, jagung di Desa Gandon bisa lebih meningkat. Kami berharap Pak Lurah dan warganya bisa memelihara sumur ini dan menjadi sumber air yang dibutuhkan," katanya.

Kepala Desa Gandon Hastanto Prihantoro menyampaikan pentingnya sumur bor tersebut mengingat sumber air dari sumur dangkal di sekitar Gandon sudah tercemar.

"Sumur dangkal di Desa Gandon sudah tercemar sehingga tidak bisa dikonsumsi. Kami mengucapkan terima kasih atas sumber air dari sumur bor ini, dan semoga bermanfaat. Komitmen dari kepala desa di 2025 yang akan datang, kami menyambungkan saluran air ke seluruh rumah warga dan di wilayah sekitar Desa Gandon menggunakan anggaran dana desa," katanya.

Baca juga: Pemda gandeng BNPB-TNI bangun 12 sumur bor di Timor Tengah Utara NTT
Baca juga: KSAD dan Dirut Pertamina resmikan 2.664 titik sumur bor di Kupang
Baca juga: Kodim HSS Kalsel bangun sumur bor di wilayah sulit air bersih

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024