Tiga lagi prajurit pemelihara perdamaian cedera dan kini dirawat di instalasi UNAMID
PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Sabtu (24/5) mengutuk pembunuhan seorang prajurit pemelihara perdamaian PBB dari Rwanda di Wilayah Darfur Udara, Sudan, setelah kegagalan upaya penengahan antara dua kelompok pria bersenjata.
"Sekretaris jenderal mengutuk pembunuhan seorang prajurit pemelihara perdamaian dari Rwanda pagi ini di Kabkabiya, Darfur Utara, setelah kegagalan upaya penengahan antara dua kelompok bersenjata, yang diduga dari suku Fur dan Arab," demikian satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh juru bicara Ban.
"Tiga lagi prajurit pemelihara perdamaian cedera dan kini dirawat di instalasi UNAMID," kata pernyataan tersebut, yang merujuk kepada instalasi medis yang dioperasikan oleh operasi Cangkokan PBB/Afrika Utara di Darfur.
Peristiwa itu terjadi di Kabkabiya, sekitar 140 kilometer di sebelah barat El Fasher, Ibu Kota Negara Bagian Darfur Utara.
"Sekretaris jenderal menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga prajurit pemelihara perdamaian yang gugur dan Pemerintah Rwanda dan harapannya bagi pemulihan total prajurit yang cedera," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua di Jakarta.
Sebanyak 58 prajurit pemelihara perdamaian telah tewas dalam tindakan bermusuhan sejak terbentuknya misi UNAMID lebih dari enam tahun lalu. Anggota UNAMID makin sering menjadi sasaran aksi kekerasan yang telah bertambah parah di Darfur selama 18 bulan belakangan ini.
Ada 16 serangan mematikan terhadap prajurit pemelihara perdamaian tahun lalu, sehingga "banyak kendaraan, senjata dan amunis hilang", kata sekretaris jenderal PBB tersebut di dalam laporannya pada Februari kepada Dewan Keamanan PBB.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014