konsumsi ikan juga bisa membuat balita menjadi lebih cerdas, sehat, dan tangguhJakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) memperkuat safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) kepada warga untuk menekan kasus stunting pada 2024.
Baca juga: KPKP DKI optimis Gemarikan mampu untuk tekan stunting
Pemerintah sendiri dalam program penanganan stunting menginstruksikan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan makanan dengan gizi seimbang terhadap balita.
Pada acara ini Dhany secara simbolis memberikan siomai ikan kepada perwakilan siswa-siswi PAUD yang hadir di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela Indah.
Baca juga: Jakpus perkuat peran tim PKK untuk turunkan angka stunting
"Selain itu, konsumsi ikan juga bisa membuat balita menjadi lebih cerdas, sehat, dan tangguh," ujar Dhany.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Pusat Penty Yunesi menyebut pada Safari Gemarikan ini menghadirkan siswa PAUD dan 78 balita berkategori berat badan di bawah rentang normal pada anak seusia (wasting atau underweight) dan tinggi kurang.
"Pada hari ini juga kita mengadakan secara serentak di 12 lokus stunting seperti di wilayah Kecamatan Tanah Abang (290 balita), Johar Baru (380 balita), Sawah Besar (190 balita), dan Senen (140 balita). Target kami 1.000 balita Insyaallah bisa tercapai," kata Penty.
Penty berharap dengan adanya Safari Gemarikan ini bisa ikut mendukung program percepatan penurunan angka stunting dan pencegahannya.
Selain Safari Gemarikan, Wali Kota Jakarta Pusat berserta jajarannya ikut melakukan panen lele yang merupakan salah satu bentuk rangkaian dalam membudidayakan ikan yang ada di kolam gizi RPTRA Rasela Indah.
Turut mendampingi Ketua Forum Makan Ikan Ucu Jamilah, Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat Penty Yunesi, Camat Johar Baru Nurhelmi Savitri, Lurah Kampung Rawa, dan jajaran terkait lainnya.
Baca juga: DKI kembali uji coba makan bergizi untuk murid SD di Jakarta
Rinciannya, Kecamatan Tanah Abang sebanyak 213 balita yang tersebar di Kelurahan Bendungan Hilir 48 kasus, Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48), dan Gelora (4).
Lalu, Kecamatan Sawah Besar sebanyak 160 balita yang tersebar di Kelurahan Karang Anyar (46), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15), dan Gunung Sahari Utara (17).
Sedangkan di tingkat nasional pemerintah berhasil menekan angka stunting. Kalau pada 2021 prevalensi stunting turun 24,4 persen, lalu di tahun 2022 sebesar 22,6 persen, dan di tahun 2023 kembali bisa ditekan sebesar 21,5 persen
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024