Jakarta (ANTARA) - Universitas Kristen Indonesia (UKI) bekerja sama dengan University of Southern California di Amerika Serikat menghadirkan UKI AI Center untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa serta peningkatan literasi teknologi masyarakat.

"Kami percaya bahwa program ini akan memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan yang mendalam di bidang kecerdasan artifisial," kata Rektor UKI Prof. Dr. Dhaniswara K. Harjono, SH., MH., MBA sebagaimana dikutip dalam siaran pers universitas di Jakarta, Kamis.

Dengan dukungan kurikulum yang inovatif, UKI AI Center diharapkan dapat mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan di era digital dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

Mahasiswa maupun publik dapat mengakses situs UKI AI Center of Excellence, yang menyediakan rangkaian kursus gratis mengenai konsep dasar kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) dalam bentuk video.

Mata kuliahnya mencakup pengenalan kecerdasan artifisial, yang mencakup dasar-dasar teknologi AI generatif dan algoritma dasar seperti Natural Language Processing (NLP), Machine Learning, Computer Vision, Expert System, dan Deep Learning.

Mahasiswa juga dapat memanfaatkan UKI AI Center untuk mempelajari penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari, teknik pencarian, penggunaan Analisis Rantai Markov untuk prediksi, konsep pembelajaran, serta area penelitian dalam NLP.

Baca juga: AI Experience Center kini hadir di Solo Technopark

Baca juga: Verizon gandeng Google Cloud untuk buat Contact Center AI

AI dan otomatisasi diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan pada 2025, tetapi akan muncul pula 97 juta pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan teknologi seperti AI.

Pemahaman tentang AI tidak hanya meningkatkan peluang kerja, tetapi mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dan peluang baru pada masa depan.

"Dengan keterampilan yang relevan dalam teknologi dan AI, mahasiswa dapat menavigasi perubahan industri dengan lebih efektif, beradaptasi dengan tren yang terus berkembang, dan memanfaatkan potensi inovasi untuk memajukan karir mereka," kata Pembina Yayasan Universitas Kristen Indonesia Edwin Soeryadjaya.

Penasihat Proyek UKI AI Center Holip Soekawan menyampaikan bahwa peluncuran kursus daring tentang pengenalan AI merupakan langkah awal yang positif.

"Peningkatan literasi AI ini menjadi langkah pertama untuk mengasimilasi perkembangan teknologi AI ke kehidupan sehari hari," kata Holip, yang merupakan alumnus University of Southern California (USC) dan anggota Dewan Pembina di Yayasan Alumni USC Indonesia.

Baca juga: Nadiem: Literasi digital kunci sukses lanjutkan Merdeka Belajar

Baca juga: Pemerintah dorong literasi digital guna mempercepat adopsi teknologi

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024