"Industri pertahanan Ukraina yang ditempa dalam api peperangan kini enam kali lebih besar dibandingkan setahun lalu," kata Biden dalam pidatonya saat upacara penandatanganan inisiatif multilateral baru untuk mendukung Ukraina.
Hingga saat ini, Amerika Serikat telah memberikan hampir 55 paket bantuan militer kepada Ukraina senilai lebih dari 55 miliar dolar AS (sekitar Rp837 triliun), sementara total bantuan sejak awal konflik pada tahun 2022 telah melebihi 175 miliar dolar AS (sekitar Rp2,6 kuadriliun).
Pada Rabu pagi, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan bahwa lebih dari 80 persen kebutuhan militer Ukraina bergantung pada pasokan senjata dari negara-negara Barat.
Rusia telah melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk "melindungi orang-orang yang mengalami genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
Putin menambahkan bahwa perlu untuk menyingkirkan kekuatan militer dan elemen Nazi dari Ukraina untuk mencapai tujuan tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: The Times: Biden tidak cabut pembatasan penggunaan senjata untuk Rusia
Baca juga: PBB : Transfer senjata harus sesuai kerangka hukum internasional
Baca juga: AS temui mitra Eropa dan Ukraina bahas penguatan senjata Ukraina
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024