Washington (ANTARA News) - Pentagon membatalkan latihan militer dan rencana kunjungan para pejabatnya setelah militer Thailand melakukan kudeta.
"Kendati kami menikmati hubungan militer ke militer panjang dan produktif dengan Thailand, prinsip-prinsip demokrasi kami dan hukum AS menuntut kani untuk mempertimbangkan kembali bantuan dan keterlibatan militer AS," kata juru bicara Pentagon Laksamana Muda John Kirby seperti dikutip AFP.
Pentagon membatalkan latihan gabungan Kerjasama Kesiapan dan Latihan Apung (CARAT) yang melibatkan ratusan marinir dan pelaut, dan kunjungan dua pejabatnya masing-masing dari Panglima Armada Pasifik Laksamana Harry Harris dan Panglima Komando Pasifik.
"Penting bagi Angkatan Bersenjata Thailand untuk mengakhiri kudeta ini dan mengembalikan kepada rakyat Thailand baik prinsip maupun proses kekuasaan demokratis, termasuk jalan tegas menuju Pemilu," kata Kirby.
Militer AS membina hubungan dekat dengan militer Thailand, namun Pentagon juga mengingatkan kemungkinan pengurangan bantuan militer, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014