Jakarta (ANTARA) - Piala AFF (ASEAN Football Federation) adalah turnamen sepak bola yang melibatkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Meski memiliki popularitas yang tinggi di wilayah tersebut, namun Piala AFF tidak masuk dalam kalender resmi FIFA.

Hal ini menjadi pertanyaan banyak pihak, terutama bagi penggemar sepak bola yang ingin melihat pemain-pemain terbaik dari negara-negara ASEAN tampil dalam turnamen tersebut.

Beberapa alasan utama mengapa Piala AFF tidak masuk dalam kalender FIFA adalah sebagai berikut:

1. Status dan lingkup turnamen

Piala AFF merupakan turnamen memiliki lingkup regional yang hanya melibatkan negara-negara di Asia Tenggara. Turnamen ini berbeda dengan kompetisi seperti Piala Asia atau Piala Dunia yang melibatkan partisipasi dari tim-tim nasional di seluruh benua atau dunia.

FIFA biasanya hanya memasukkan turnamen-turnamen internasional yang berskala lebih besar dan memiliki dampak global ke dalam kalender resminya. Karena itu, Piala AFF tidak dianggap cukup signifikan untuk dijadikan bagian dari kalender FIFA.

2. Tidak diakui sebagai event resmi internasional

Turnamen yang masuk ke kalender FIFA biasanya diakui sebagai kompetisi resmi yang diikuti oleh tim nasional dengan aturan yang sesuai dengan regulasi FIFA.

Piala AFF sering kali tidak dianggap sebagai turnamen resmi internasional karena beberapa tim nasional dalam turnamen ini tidak menurunkan skuad terbaik mereka.

Banyak negara lebih memilih untuk mengistirahatkan pemain utama atau menggunakan pemain muda untuk mengembangkan talenta, seperti yang pernah dilakukan oleh Thailand. Hal itu dapat menurunkan tingkat persaingan dan standar kompetisi yang menjadi pertimbangan FIFA.
 
ARSIP FOTO - Pesepak bola Timnas Indonesia Fachruddin Aryanto (kedua kanan) dan jordi Amat (kanan) berusaha menyundul bola ke arah gawang Timnas Vietnam dalam pertandingan leg 2 babak Semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Senin (9/1/2023). Indonesia gagal melangkah ke final setelah kalah dari Vietnam 0-2. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.


3. Kendala waktu dan konflik jadwal

Kalender FIFA sudah diisi oleh banyak kompetisi internasional dan domestik yang harus diakomodasi.

Jika Piala AFF dimasukkan ke dalam kalender FIFA, negara-negara peserta harus melepaskan pemain mereka dari klub untuk mengikuti turnamen.

Kondisi itu akan menimbulkan konflik jadwal dengan liga domestik dan kompetisi lain yang diakui FIFA, seperti kualifikasi Piala Dunia atau Piala Asia. Oleh karena itu, Piala AFF sering kali diadakan pada waktu yang tidak bersamaan dengan kalender resmi FIFA untuk menghindari benturan jadwal tersebut.

4. Dampak bagi pemain

Karena tidak masuk dalam kalender FIFA, klub-klub profesional yang memiliki pemain-pemain ASEAN tidak wajib melepas pemain mereka untuk berlaga di Piala AFF.

Hal tersebut mengurangi peluang pemain-pemain terbaik dari kawasan ASEAN untuk berlaga di turnamen tersebut. Akibatnya, turnamen ini sering kali tidak menampilkan kekuatan penuh dari setiap tim nasional.
 
ARSIP FOTO - Pesepak bola Timnas Indonesia Asnawi Mangkualam (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Vietnam Nguyen Quang Hai dalam pertandingan leg 2 babak semi final Piala AFF 2022 di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Senin (9/1/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)


5. Keuntungan finansial dan fokus komersial

Piala AFF lebih berfokus pada pasar komersial Asia Tenggara. Turnamen itu memiliki daya tarik besar bagi sponsor lokal dan stasiun televisi di kawasan tersebut.

Pihak penyelenggara mungkin juga merasa bahwa dengan tidak bergabung dalam kalender FIFA, mereka memiliki kebebasan lebih besar dalam menentukan jadwal dan format turnamen tanpa harus terikat oleh regulasi FIFA yang lebih ketat. Ini memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan keuntungan finansial dari turnamen.

Piala AFF tetap menjadi salah satu turnamen paling penting di kawasan Asia Tenggara meskipun tidak masuk dalam kalender FIFA karena statusnya sebagai turnamen regional dan adanya kendala waktu serta pengakuan resmi, Piala AFF belum memenuhi kriteria untuk menjadi bagian dari kalender FIFA.

Meskipun demikian, turnamen ini tetap berperan penting dalam pengembangan sepak bola di kawasan Asia Tenggara dan terus menjadi ajang kompetisi yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar sepak bola di kawasan ini.

Baca juga: Sejarah Piala AFF: Ajang sepak bola paling bergengsi di Asia Tenggara

Baca juga: Jadwal Piala AFF 2024: Indonesia hadapi Myanmar

Baca juga: Timnas U-17 perkuat taktikal jelang uji coba lawan India

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024