Kita tahu lembaga ini terus berbenah. Tadi direncanakan untuk membangun kampus 2 supaya bisa menerima lebih banyak lagi mahasiswa
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul akan melapor kepada presiden terpilih Prabowo Subianto terkait rencana pembangunan Kampus II Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
 
Dalam keterangan di Jakarta pada Rabu malam disebutkan Kementerian Sosial (Kemensos) sedang berencana melakukan pengembangan Kampus II Poltekesos di atas lahan 14,9 hektare di Soreang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
 
Mensos beranggapan pengembangan Poltekesos perlu dilakukan karena tantangan masalah sosial ke depan yang semakin kompleks, sehingga membutuhkan lebih banyak pekerja sosial.

Baca juga: Mensos minta lulusan Poltekkesos bantu atasi masalah sosial 
 
"Kita tahu lembaga ini terus berbenah. Tadi direncanakan untuk membangun kampus 2 supaya bisa menerima lebih banyak lagi mahasiswa," ujarnya.
 
Poltekesos Bandung adalah perguruan tinggi kedinasan di bawah Kementerian Sosial yang menyelenggarakan Program Studi Pekerjaan Sosial tertua di Indonesia.
 
Sejak pertama berdiri di tahun 1964, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) yang berubah nomenklatur menjadi Poltekesos pada tahun 2019 itu telah mencetak puluhan ribu pekerja sosial yang bekerja dengan kelompok rentan, baik di pemerintahan ataupun di lembaga non pemerintahan.

Baca juga: Mensos soroti tantangan kesejahteraan sosial menuju Indonesia Emas
 
Saat ini Poltekesos Bandung memiliki 2.202 mahasiswa dari 4 program studi yaitu Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, Program Sarjana Terapan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, dan Program Sarjana Terapan Rehabilitasi Sosial, serta Program Magister Terapan Pekerjaan Sosial.
 
Dengan perluasan kampus, kata dia, Poltekesos berencana membuka program studi baru yaitu Penyuluhan Sosial, Kewirausahaan Sosial, Program Doktor Terapan Pekerjaan Sosial, Program Studi Profesi Pekerja Sosial.

Baca juga: Poltekesos temukan 64.648 jiwa di 27 desa Garut alami masalah sosial
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024