Liverpool, Inggris (ANTARA) - Duta Besar Lebanon untuk Inggris Rami Mortada mendesak pemerintah Inggris dan sekutunya untuk mengambil "sikap tegas" atas aksi militer Israel di Lebanon, serta menyatakan situasi tersebut ancaman serius bagi keamanan regional.

"Kami berupaya mendesak mereka bersikap tegas dan menekan Israel untuk menghentikan serangan terang-terangan terhadap Lebanon," ujar Mortada kepada Anadolu di sela konferensi partai Buruh di Liverpool.

Mengenai jumlah korban serangan terbaru, dia mencatat 350 orang tewas dalam serangan Israel di negaranya pada Senin (23/9) saja, selain itu Lebanon juga mengalami "pengeboman besar-besaran di seluruh wilayah negara."

Menurut Mortada, Lebanon telah menjajaki solusi diplomatik dengan Amerika Serikat dan mitra internasional lainnya, tetapi upaya ini ditanggapi dengan peningkatan kekerasan.

"Ada cara diplomatik selain ini yang sedang kita bahas, terutama bersama AS dan beberapa sekutunya, termasuk Inggris," kata dia.

Namun, lanjut Mortada, bukannya memperoleh sebuah resolusi damai, Lebanon malah mendapat "bom, dan ini jelas-jelas serangan elektronik teroris kriminal," yang membuat sebanyak 40 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka.

Dubes menekankan bahwa konflik sudah melewati perbatasan Lebanon dan memperingatkan adanya konsekuensi regional yang lebih luas.

"Keamanan regional sedang dipertaruhkan. Konflik di Lebanon tidak akan berhenti pada batas wilayah Lebanon, dan itu dapat memicu konflik di seluruh wilayah, dan itulah yang ingin kami hindari," ungkap Mortada.

Dia juga menekankan perlunya pihak yang terlibat bertanggung jawab karena melanggar hukum internasional, dan menyerukan negara-negara Barat untuk menegakkan aturan global.

"Apa yang kami sampaikan adalah bahwa ini bukan hanya tentang Lebanon, ini tentang tatanan internasional yang berdasarkan aturan. Anda harus menghormatinya, atau Anda akan kehilangan kredibilitas Anda sebagai negara Barat pada umumnya," kata Mortada, seraya menunjukkan bahwa PBB telah menyebut peperangan elektronik Israel sebagai "kejahatan perang."

Israel telah melancarkan serangkaian serangan udara ke Lebanon selatan dan timur, yang menurut otoritas kesehatan Lebanon menewaskan hampir 560 orang, termasuk 95 wanita dan 50 anak-anak, sementara 1.835 lainnya terluka dalam serangan sejak Senin pagi itu, yang juga telah memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka.

Ketegangan terus meningkat sejak Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober tahun lalu.

Pasukan Israel kemudian mengintensifkan serangan mereka di Lebanon, mengabaikan peringatan masyarakat internasional bahwa hal tersebut akan berisiko menyebarkan konflik Gaza ke wilayah lain.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Inggris kirim 700 tentara ke Siprus, siaga evakuasi warga dari Lebanon
Baca juga: AS sudah peringatkan Israel serang Hizbullah picu perang kawasan
Baca juga: Serang Lebanon, Israel dituduh perluas perang di kawasan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024