Jakarta (ANTARA) - Tahukah Anda bahwa disabilitas mental tidak selalu tampak dari luar? Gangguan ini mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku sehingga sering kali tidak terlihat secara fisik.

Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, disabilitas mental dapat dibagi menjadi dua kategori utama: disabilitas psikososial dan disabilitas perkembangan.

Berikut adalah penjelasan tentang beberapa jenis disabilitas mental.

1. Disabilitas psikososial

Disabilitas psikososial mengacu pada gangguan yang mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku seseorang akibat kondisi kesehatan mental. Beberapa gangguan yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gejala seperti delusi, halusinasi, bicara yang tidak teratur dan kesulitan berpikir. Dengan pengobatan yang tepat, gejala skizofrenia dapat dikelola dengan baik meskipun ada risiko kekambuhan.

Gangguan bipolar

Kondisi ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem antara episode manik (bahagia atau mudah tersinggung) dan depresi (sedih atau kehilangan minat). Jika diobati, orang dengan gangguan bipolar bisa hidup produktif.

Depresi

Merupakan gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam, kehilangan minat dan energi. Depresi bisa ringan, sementara, atau berat dan berkepanjangan. Dukungan dan pengobatan tepat dapat mencegah dampak serius, seperti bunuh diri.

Gangguan kecemasan (Anxietas)

Gangguan ini ditandai dengan kecemasan berlebihan yang sulit dikendalikan. Kecemasan yang berlarut-larut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Contoh gangguan kecemasan termasuk Gangguan Kecemasan Umum (GAD) dan fobia sosial.

Gangguan kepribadian

Kondisi ini menyebabkan seseorang memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat, yang berdampak pada kemampuan mereka berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain.

2. Disabilitas perkembangan

Disabilitas perkembangan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berinteraksi sosial dan berkomunikasi dengan orang lain sejak usia dini. Gangguan ini biasanya muncul selama masa perkembangan dan berlanjut sepanjang hidup. Berikut adalah beberapa contohnya:

Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Anak-anak dengan autisme mungkin kesulitan dalam berkomunikasi atau menunjukkan perilaku yang kaku. Terdapat spektrum yang luas dalam autisme, dari “high-functioning” yang mampu berinteraksi terbatas hingga “low-functioning” yang memerlukan perhatian lebih.

Hiperaktif (ADHD)

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan fokus dan cenderung sangat aktif. Ini sering kali memengaruhi kemampuan mereka dalam belajar dan bersosialisasi, terutama pada masa anak-anak.

Baca juga: Apa itu disabilitas mental? penyebab dan cara menanganinya

Baca juga: Beda disabilitas mental dan disabilitas intelektual

Baca juga: 450 penyandang disabilitas mental masuk DPS Pilkada Tangerang

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024