New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia ditutup sedikit lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), terangkat oleh tanda-tanda meningkatnya permintaan minyak mentah AS dan kekhawatiran geopolitik menjelang pemilihan presiden Ukraina pada Minggu.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, menguat menembus tingkat 104 dolar AS per barel, ketika para pedagang di AS bersiap untuk libur akhir pekan panjang.
Tidak akan ada lantai perdagangan dan tidak ada penyelesaian transaksi di New York Mercantile Exchange karena memperingati "Memorial Day" pada Senin. Perdagangan normal akan dimulai kembali pada Selasa.
Minyak mentah light sweet mengakhiri sesi perdagangan di 104,35 dolar AS per barel, naik 61 sen dari penutupan Kamis.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli naik 18 sen menjadi menetap di 110,54 dolar AS per barel di perdagangan London.
Para pedagang bertaruh pada penurunan lebih lanjut dalam persediaan minyak mentah AS karena musim perawatan kilang-kilang berakhir dalam dua minggu mendatang, kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
Lipow mengatakan bahwa laporan "bullish" (bergairah) Departemen Energi AS pada Rabu akan terus mendukung pasar.
Berita jatuhnya cadangan minyak mentah di Amerika Serikat, sinyal membaiknya permintaan di konsumen minyak mentah terbesar di dunia, pada Rabu mendorong WTI atau light sweet ke tertinggi satu bulan terakhir di 104,07 dolar AS, sementara Brent mencapai 110,55 dolar AS, tingkat tertinggi dalam dua setengah bulan terakhir.
Biasanya awal musim mengemudi di AS pada liburan musim panas akhir pekan ini juga berdampak pada konsumsi bensin yang lebih kuat.
Pedagang tetap berhati-hati karena Ukraina menghadapi pemilihan presiden pada Minggu setelah enam bulan dilanda krisis politik.
Pihak berwenang Ukraina memobilisasi puluhan ribu polisi dan
sukarelawan untuk mencoba menjamin keamanan pada hari pemungutan suara, meskipun separatis pro-Rusia mengancam akan mengganggu pemungutan suara di wilayah di bawah kendali mereka di wilayah timur yang merupakan kawasan industri.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat berjanji untuk menghormati hasil pemilu, tetapi memperingatkan bahwa negara itu telah turun ke perang saudara habis-habisan setelah meningkatnya pertumpahan darah dalam kekerasan separatis.
Setidaknya tujuh orang tewas dalam pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah Ukraina di luar pusat industri timur Donetsk pada Jumat, sehari setelah kematian 18 tentara dalam kerugian terberat bagi militer Ukraina sejak konflik dimulai .
Ketidakpastian politik di Libya yang kaya minyak juga menjadi fokus. Seorang jenderal pemberontah menawarkan untuk membersihkan negara itu dari kelompok Muslim garis keras telah membuat khawatir investor minyak, takut lebih lanjut akan melumpuhkan produksi minyak negara Afrika Utara itu, yang telah terhambat sampai saat ini karena blokade para pemberontak, demikian AFP melaporkan.
(SYS/A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014