Nanning, China (ANTARA) - Para partisipan dalam ajang Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo/CAEXPO) ke-21, yang dimulai pada Selasa (24/9) di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, menekankan pentingnya memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua belah pihak.
Acara pembukaan ajang tersebut menarik sekitar 1.100 partisipan, termasuk para pemimpin China dan negara-negara lain, pejabat pemerintah, pengusaha, akademisi, dan perwakilan dari sejumlah organisasi internasional.
Ketika berpidato pada acara pembukaan pameran tersebut, Wakil Perdana Menteri (PM) China Ding Xuexiang mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan ASEAN untuk memperdalam kerja sama praktis dan menulis sebuah babak baru dalam membangun komunitas China-ASEAN yang lebih erat dengan masa depan bersama.
Ding, yang juga merupakan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), meminta China dan negara-negara ASEAN untuk meningkatkan rasa saling percaya strategis ke tingkat yang lebih tinggi.
Kedua belah pihak harus mengimplementasikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dengan kualitas tinggi, bekerja untuk menyelesaikan negosiasi versi 3.0 dari perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) China-ASEAN, terus memperluas keterbukaan institusional, serta membangun industri lintas perbatasan dan rantai pasokan yang lebih stabil dan lancar, ujarnya.
Tema yang diusung pameran tahun ini berfokus pada "Menjunjung tinggi persahabatan, ketulusan, saling menguntungkan, dan inklusivitas untuk pembangunan bersama, menciptakan masa depan baru yang bermahkota berlian, mempromosikan pembangunan versi 3.0 FTA China-ASEAN dan pertumbuhan berkualitas tinggi di kawasan ini."
Sebagai bagian dari perayaan 50 tahun peringatan pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Malaysia, beberapa acara terkait telah dijadwalkan saat pelaksanaan acara utama, seperti matchmaking kerja sama perusahaan China-Malaysia, promosi inovasi perdagangan komoditas China-ASEAN, dan festival belanja durian Malaysia.
KTT Bisnis dan Investasi China-ASEAN digelar bersamaan dengan pameran tersebut.
Berbicara di acara pembukaan, Wakil Menteri Perdagangan China Li Fei mengatakan bahwa kerja sama yang saling bermanfaat dan saling menguntungkan antara China dan negara-negara ASEAN mencapai ke tingkat yang baru.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral terus meningkat selama bertahun-tahun, dengan kemajuan positif yang dicapai dalam negosiasi versi 3.0 dari FTA China-ASEAN, kata Li.
Acara lima hari tersebut mencakup area pameran seluas hampir 200.000 meter persegi, dengan Malaysia sebagai negara kehormatan.
Selain itu, sebuah seksi baru telah diperkenalkan untuk menyoroti industri strategis yang sedang berkembang, menampilkan perkembangan dan teknologi terbaru di berbagai bidang seperti teknologi digital, energi baru, serta kendaraan terhubung cerdas.
Pameran ini menjadi bukti persahabatan, kerja sama, dan kemakmuran bersama yang langgeng antara China dan negara-negara ASEAN selama bertahun-tahun, ujar Kao Kim Hourn, sekretaris jenderal ASEAN. Dia menambahkan bahwa sejak dicetuskan pada 2004, China-ASEAN Expo berevolusi menjadi sebuah platform penting untuk dialog, kerja sama, dan pembangunan, yang meliputi berbagai sektor, seperti infrastruktur, pertanian, teknologi, pendidikan, dan pariwisata.
CAEXPO juga memberikan berbagai kontribusi penting bagi integrasi ekonomi antara ASEAN dan China, memfasilitasi arus investasi dan peluang ekonomi lintas perbatasan, meletakkan dasar untuk membangun kawasan yang lebih terhubung, tangguh, dan dinamis, ujar Kao.
Ren Hongbin, presiden Dewan Promosi Perdagangan Internasional China (China Council for the Promotion of International Trade/CCPIT), mengatakan bahwa KTT Bisnis dan Investasi China-ASEAN tahun ini akan menampilkan tren dan karakteristik baru dalam kerja sama China-ASEAN. Selain itu, serangkaian pertukaran ekonomi dan perdagangan telah direncanakan untuk meningkatkan bantuan timbal balik untuk pengembangan industri dan mendorong pembagian manfaat antara China dan negara-negara ASEAN.
Sejak pertama kali digelar pada 2004, CAEXPO secara aktif membangun sebuah platform bagi perusahaan-perusahaan ASEAN untuk memasuki pasar China.
Data resmi menunjukkan bahwa China tetap menjadi mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut. Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, perdagangan bilateral mencapai 552 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.186), naik 7,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024