"Kami sangat senang diutus mengikuti kegiatan internasional mewakili Kepri. Ini sebuah penghargaan, mengingat sanggar ini baru berusia enam bulan," kata pendiri sekaligus pembina Sanggar Marawis Karimun Rosmeri di Tanjung Balai Karimun, Kepri. Jumat.
Dalam festival internasional itu, sanggar yang ia dirikan itu akan bersaing dengan kontingen berbagai negara, seperti Thailand, Singapura, Brunei Darussalam dan sanggar dari Indonesia antara lain dari Medan dan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
"Kami mengirim 43 orang untuk mengikuti festival itu, terdiri atas dua grup seni marawis kategori perempuan dewasa dan remaja. Untuk kategori ibu-ibu hanya bintang tamu karena tidak diperlombakan," katanya.
Untuk kategori remaja yang tergabung dalam Subhanul Azkia, menurut dia, menampilkan paduan musik tradisional dengan lagu kasidah shalawat nabi yang tentunya dipadu dengan tarian kreatif penarinya.
"Mudah-mudahan mereka menorehkan prestasi yang membanggakan dalam festival itu," kata Rosmeri yang juga anggota DPRD Karimun dari Partai Golkar.
Sanggar Marawis, menurut dia, merupakan sanggar tari tradisional Melayu yang ia dirikan sebagai wadah menumbuhkembangkan dan menyalurkan minat serta bakat generasi muda terhadap kesenian dan budaya daerah.
Ia menilai, kesenian khas daerah patut dilestarikan di kalangan generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman.
"Kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikan khazanah budaya Nusantara ini," kata dia.
Sanggar Marawis, tambah Rosmeri, sebelumnya sukses meraih berbagai prestasi dalam beberapa kegiatan tarian tradisional di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
"Sanggar Marawis kami harapkan menjadi duta dalam mempromosikan kesenian tradisional khas Kabupaten Karimun sehingga dikenal luas di negara jiran, Malaysia," katanya.(*)
Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014