Jakarta (ANTARA) - PT Julo Teknologi Finansial (Julo) berkolaborasi dengan PT Teknologi Untuk Pembudidaya (eFishery) mendukung pemerintah meningkatkan literasi finansial dan inklusi keuangan, khususnya bagi pelaku usaha dan pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Adapun, Julo merupakan perusahaan fintech karya anak bangsa yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sementara, eFishery ialah perusahaan teknologi akuakultur asal Indonesia.

Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan Sarasehan Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) bertemakan "Semangat Tumbuh Bersama" yang diselenggarakan di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

Direktur Utama Julo Harri Suhendra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan Julo secara berkesinambungan mengedukasi kegiatan literasi keuangan dan mendorong masyarakat dalam memanfaatkan layanan fintech lending untuk pendanaan konsumer dan produktif kepada masyarakat.

Khususnya, tegak lurus dengan amanat Surat Edaran OJK Nomor 19 Tahun 2023 terkait pendanaan sektor produktif dan UMKM, termasuk yang dilakukan bersama dengan eFishery bagi masyarakat dan pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung Barat.

"Kolaborasi Julo dengan eFishery menegaskan kontribusi kami terhadap inklusi keuangan dan mendukung keberlanjutan serta peningkatan kegiatan ekonomi produktif bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Kami berharap ke depannya Julo dapat terus mendukung eFishery menyalurkan pembiayaan produktif kepada seluruh pembudidaya ikan di Indonesia yang berada di ekosistem eFishery dengan senilai total lebih dari Rp160 miliar di tahun 2024," ungkap Harri.

Sementara, CEO & Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah mengungkapkan bahwa potensi sektor akuakultur di Indonesia masih sangat besar sehingga kolaborasi antara eFishery dan Julo ini bukan hanya sekadar kerjasama bisnis, tetapi juga sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya ikan.

Dengan memberikan akses pendanaan yang tepat, kedua belah pihak berharap dapat berkontribusi maksimal dalam memajukan sektor perikanan di Indonesia.

eFishery, kata dia, sangat mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin dengan Julo. Kemitraan itu merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi eFishery untuk memberdayakan para pembudidaya ikan di Indonesia.

"Perpaduan antara teknologi akuakultur yang kami kembangkan dengan solusi finansial dari Julo telah menciptakan sinergi yang kuat. Hal ini memungkinkan kami untuk memberikan layanan yang lebih komprehensif kepada para mitra kami, sehingga mampu membentuk sebuah ekosistem yang berdampak positif bagi seluruh elemen yang tergabung di dalamnya, serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan bersama oleh Julo dan eFishery tersebut didasari oleh hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024, di mana indeks tingkat literasi mencapai 65,43 persen dan inklusi keuangan mencapai 85,1 persen.

Walaupun terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, OJK menjelaskan petani, peternak, pekebun, dan nelayan merupakan kelompok masyarakat yang memerlukan perhatian dan peningkatan literasi keuangan sehubungan dengan indeks inklusi keuangan dalam kelompok tersebut termasuk yang terendah, yaitu 62,26 persen.

Dengan demikian, hal tersebut memberikan ruang untuk Julo dan eFishery untuk berkontribusi dalam mendukung OJK mencapai target peningkatan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan di 2027.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat Hermansyah mengapresiasi terhadap kegiatan sarasehan dan literasi keuangan yang diselenggarakan oleh Julo dan eFishery di Bandung Barat, dengan perhatian khusus kepada para pelaku usaha dan pembudidaya ikan.

Ia menjelaskan kegiatan itu tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai akses pendanaan produktif bagi para pelaku usaha dan pembudidaya ikan, tetapi juga menyoroti potensi Kabupaten Bandung Barat sebagai penghasil utama Ikan Mas dan Nila yang merupakan komoditas unggulan daerah tersebut.

Kehadiran eFishery, menurutnya, berdampak positif dengan meningkatkan produktivitas selama musim panen, sehingga hasilnya dapat memenuhi kebutuhan pasar dan konsumsi ikan di seluruh Pulau Jawa.

"Selaras dengan tema sarasehan 'Semangat Tumbuh Bersama', kami berharap program ini mampu membantu para pembudidaya ikan terus bertumbuh dan program ini akan semakin luas jangkauannya untuk diakses oleh para pelaku usaha dan pembudidaya ikan, khususnya dalam hal pemberian kesempatan dan kemudahan akses pendanaan produktif untuk menunjang usaha budidaya Ikan Mas dan Nila," ucap Hermansyah.

Baca juga: JULO luncurkan fitur pembayaran fasilitas kesehatan
Baca juga: eFishery akui sudah mulai hilirisasi ikan dan udang
Baca juga: Sumut potensial pengembangan budidaya perikanan air tawar

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024