Langkah tersebut dinilai dapat meredakan ketegangan antara dua negara sebelum dilaksanakannya pemungutan suara untuk calon presiden baru Ukraina, Minggu.
Moskow sebelumnya mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan timur Ukraina. Di wilayah tersebut, sejumlah kelompok separatis pro-Rusia telah mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka.
Kiev dan sejumlah negara sekutu di Barat menilai penempatan pasukan oleh Rusia tersebut sebagai potensi akan munculnya invasi jika Moskow memutuskan untuk mendukung gerakan separatis secara terbuka.
Penempatan pasukan tersebut juga dinilai dapat meningkatkan ketegangan pra-pemilu.
Amerika Serikat dan Uni Eropa berharap pemilihan umum presiden di Ukraina dapat memperkuat otoritas pemerintah pusat di negara tersebut.
Saat ditanya apakah Rusia akan mengikuti seruan negara Barat untuk menarik pasukan di dekat perbatasan Ukraina, Antonov kepada Reuters mengatakan, "mereka akan menyaksikan hal itu, 100 persen. Kami tidak akan meninggalkan apapun di tempat itu."
Dia mengatakan bahwa Rusia mengirim 20 pesawat angkut dan 20 kereta api yang dapat menarik semua personil sekaligus peralatan militernya dari provinsi Rostov, Belgorod, dan Bryansk.
Penarikan tersebut akan dilakukan setelah pihak militer menyelesaikan rangkaian latihannya.
Penarikan penuh pasukan yang ditempatkan di wilayah tersebut dapat diselesaikan "dalam waktu beberapa hari," kata Antonov seperti dikutip Reuters.
(G005)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014