Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sehubungan penutupan sebuah diskotik, mengatakan, lebih baik pemda kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) daripada tempat hiburan menjadi tempat peredaran narkoba

"Ya mending PAD turun dari pada anak orang mati," kata Ahok di Balaikota, Jumat.

Ahok mengatakan penutupan tempat hiburan akan menyebabkan PAD namun hal tersebut merupakan sebuah risiko.

Ahok menekankan jika ditemukan narkoba di sebuah diskotik dua kali berturut-turut maka tempat hiburan tersebut akan langsung ditutup.

Pemprov DKI sendiri telah melakukan kerja sama dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri untuk melakukan pengawasan terhadap sejumlah diskotek yang diduga sering dijadikan tempat peredaran narkoba.

"Sekarang kami tinggal nunggu kerja aparat. Kita harap Jakarta bebaslah dari tempat hiburan ber-narkoba," katanya.

Mengenai nasib karyawan diskotik Stadium di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, yang ditutup, Ahok menyebut pengusaha tempat hiburan tersebut tega pada nasib 700-an karyawan yang dulu pernah bekerja di sana jika tidak diberi pesangon.

"Kalau ketangkap (diskotik ketahuan terdapat narkoba) ya bukan Pemda yang tega tapi kalian dong yang tega. Kita sudah bilang kalau ada PHK ya kalian yang harus memikirkan pesangonnya, bukan kita," kata Ahok

Seperti diberitakan, setelah ditemukannya anggota Polres Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Brigadir Dua JVG (22) akibat overdosisi di Stadium Jumat (16/5), jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya langsung menggeledah tempat hiburan itu dan menemukan 4.500 butir pil ekstasi, 600 gram sabu, dan 55 butir happy five.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Arie Budiman mengatakan diskotek tersebut telah ditutup pada Senin (19/5).

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014