Jakarta (ANTARA) - Ketua panitia Indonesia International Book Fair (IIBF) 2024 Wedha Startesti Yudha mengatakan pelaksanaan pameran buku IIBF diharapkan menumbuhkan ekosistem perbukuan dan wadah bagi industri buku agar lebih mudah diakses masyarakat.
“Pemerintah lebih mendukung industri perbukuan, ekosistem perbukuan sehat. Jadi buku lebih mudah diakses, minat baca tinggi, anak-anak makin cerdas,” kata Wedha saat ditemui ANTARA dalam acara pembukaan IIBF 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu.
Ia mengatakan dengan adanya pameran buku IIBF yang tidak pernah absen diselenggarakan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), akan semakin meningkatkan kegemaran masyarakat terutama anak pada buku bacaan.
Baca juga: Gelar IIBF, Ikapi ajak masyarakat rayakan kegembiraan membaca
Baca juga: Indonesia International Book Fair 2024 digelar mulai 25 September
Ia juga mengatakan, secara tingkat literasi melek huruf, Indonesia sudah di angka 100 persen, artinya semua lapisan masyarakat sudah bisa membaca. Namun, belum semua menyukai dan memahami apa isi bacaan tersebut.
Ini yang menjadi misi dari penyelenggaraan IIBF 2024 agar buku juga mudah diakses dan tidak terkesan mahal.
“Jadi kami coba, buku itu mudah diakses oleh orang banyak, yang tadinya buku mungkin berkesan mahal, susah diakses, atau tidak bermutu bahkan, itu bisa dilihat langsung, orang-orang bisa datang lihat,” kata Wedha.
Hal itu dikatakan Wedha agar masyarakat bisa memilih sesuai preferensi pribadinya dan tidak salah dalam memilih buku yang nantinya bisa membuat mereka tidak menyukai buku.
Selain buku untuk dewasa dan profesional, pameran ini juga menawarkan banyak buku untuk anak-anak dengan beberapa program yang diadakan IIBF untuk mengingatkan minat anak terhadap buku.
“Ada wisata literasi, itu diikuti 60-an sekolah lebih dari 3.000 siswa, 400-an guru yang akan hadir ke IIBF. Nanti mereka akan diberi sesi mendongeng, storytelling, lalu berkeliling. Di hari terakhir IIBF ada lomba cosplay, supaya makin meriah. Selain itu anak-anak juga ada lomba mewarnai di minggu pagi,” jelasnya.
Ia juga berharap dengan banyaknya penerbit internasional dapat menjangkau penerbit lokal dan ada transaksi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak jika bukunya diterjemahkan ke bahasa asing.
Baca juga: Isi akhir pekan dengan mengunjungi pameran budaya hingga bazar buku
Baca juga: MHM: Pameran buku sarana strategis promosikan perdamaian & toleransi
Baca juga: Ajang Hong Kong Book Fair ditutup, catat hampir 1 juta kunjungan
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024