"Irak menyerukan dan bekerja untuk mengadakan pertemuan darurat bagi para pemimpin delegasi Arab (di New York) untuk meninjau dampak agresi Zionis (Israel) terhadap rakyat kami yang damai di Lebanon," kata Al-Sudani dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Dia juga mendesak adanya "kerja sama kolektif untuk menghentikan tindakan kriminal Israel dan menggerakkan opini internasional" melawan pelanggaran Israel di Palestina dan Lebanon.
Dalam pernyataan yang sama, Perdana Menteri Irak menyampaikan bahwa Irak telah membentuk sistem untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Lebanon melalui jembatan udara dan darat, terutama di rumah sakit.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan dan timur Lebanon.
Otoritas kesehatan Lebanon melaporkan setidaknya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 lainnya terluka dalam serangan yang dimulai sejak Senin pagi, yang juga memaksa ribuan warga sipil menyelamatkan diri dari tempat tinggal mereka.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam pertempuran lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Pasukan Israel meningkatkan serangan mereka terhadap Lebanon, mengabaikan peringatan komunitas internasional yang menyatakan bahwa tindakan tersebut berisiko memperluas konflik Gaza ke wilayah lain.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Qatar bertekad lanjutkan mediasi Gaza hingga gencatan senjata terwujud
Baca juga: Sekjen PBB: Krisis Gaza adalah "mimpi buruk yang tak kunjung usai"
Baca juga: PM Palestina serukan penegakan resolusi PBB akhiri penjajahan Israel
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024