Jakarta (ANTARA) -
Shanghai Tower, yang berada di Pudong, Shanghai, China, merupakan gedung tertinggi ketiga di dunia, setelah Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirates Arab dan Merdeka 118 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Shanghai Tower, yang tersohor berkat bentuk spiral nan unik, sempat berada di posisi kedua gedung tertinggi dunia, namun, dilengserkan Merdeka 118 yang selesai dibangun pada 2023.

Gedung setinggi 632 meter dan memiliki 128 lantai itu juga menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi orang. Gedung yang terletak di kota pusat finansial China itu juga menjadi gedung tertinggi di negaranya, mengalahkan Menara Canton setinggi 600 meter di Guangzhou.

Pembangunan Shanghai Tower, yang berlangsung pada 2008-2015, menelan biaya 2,2 miliar dolar Amerika Serikat dan melibatkan firma arsitek Gensler serta teknisi dari Thornton Tomasetti.

Shanghai Tower dirancang dengan bentuk bangunan seperti spiral yang melingkar ke atas. Desain a la arsitektur khas Shanghai Shikumeni tidak hanya indah, tapi, juga dilengkapi dengan material material yang berfungsi untuk mengurangi tekanan angin yang biasa dialami gedung-gedung tinggi.

Lapisan luar gedung juga berguna sebagai sistem isolasi yang hemat energi 21 persen. 

Di dalam gedung, Shanghai Tower memiliki ruang perkantoran, pusat perbelanjaan, restoran, dan dek observasi yang menawarkan pemandangan kota Shanghai dari ketinggian.

Dek observasi itu terletak di lantai 118, memberi pengunjung pemandangan cakrawala 360 derajat yang menakjubkan dari ketinggian. Selain itu, terdapat galeri seni karya seniman lokal dan internasional yang dapat dikunjungi.

Gedung itu dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan, seperti taman vertikal yang kaya akan beragam jenis tanaman, area hijau bagi pengunjung dan panel kaca ganda untuk isolasi termal yang efektif.

Gedung pencakar langit Shanghai Tower juga dilengkapi dengan sistem pengumpulan air hujan yang canggih untuk penggunaan irigasi.

Shanghai Tower berhasil mendapatkan sertifikasi Platinum dari Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), yang menandakan bahwa gedung itu memenuhi standar internasional untuk bangunan hijau, salah satunya karena hemat biaya penerangan.

Tidak hanya terkenal karena tingginya, Shanghai Tower juga memecahkan rekor sebagai gedung dengan lift (elevator) tercepat di dunia. Lift di gedung itu mampu mencapai kecepatan 74 kilometer/jam sehingga pengunjung dapat mencapai dek observasi dalam hitungan 55 detik.

Gedung itu juga berfungsi sebagai hotel bintang lima, yang berada di lantai 84 hingga 110 dan menawarkan fasilitas mewah dengan pemandangan indah.

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024