Istanbul (ANTARA) - Presiden baru Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake pada Selasa (24/9) malam waktu setempat menyatakan pembubaran Parlemen Sri Lanka dan memerintahkan pemilihan umum digelar pada 14 November mendatang.

Pernyataan dari kantor kepresidenan Sri Lanka mengemukakan bahwa masa pendaftaran calon anggota legislatif yang akan memperebutkan 225 kursi Parlemen berlangsung pada 4--11 Oktober 2024.

Parlemen yang dibubarkan tersebut merupakan parlemen hasil pemilu legislatif 2020. Sesuai jadwal, pemilu seharusnya sudah dilaksanakan Agustus lalu.

Dissanayake, politisi sayap kiri yang populer dengan panggilan AKD, mengalahkan petahana Ranil Wickremesinghe dan pemimpin oposisi di Parlemen Sri Lanka Sajith Premadasa dalam pemilu presiden pekan lalu.

Pemilu tersebut menjadi pemilu pertama yang digelar sejak Sri Lanka menyatakan kebangkrutan nasional pada April 2022.

Ia pun dilantik sebagai Presiden ke-9 Sri Lanka dengan kekuasaan eksekutif penuh pada Senin (23/9).

Pada Selasa pula, Dissanayake menunjuk akademisi dan cendekia wanita Harini Amarasuriya sebagai perdana menteri dan membentuk kabinet ramping hingga pemilihan umum mendatang digelar.

AKD dijadwalkan menyampaikan pidato kepada rakyat Bangladesh pada Rabu waktu setempat untuk menjabarkan kebijakan pemerintahan baru.

"Prioritas pemerintahan baru adalah pada kemakmuran rakyat Sri Lanka, di mana lebih dari 50 persen populasi nasional, sebesar 12 juta orang, hidup dalam kerentanan ekonomi," ucap Bimal Rathnayake, asisten senior Dissanayake, pada Senin.

Ia juga mengatakan bahwa AKD akan menurunkan harga bahan pokok dengan mengurangi pajak tak langsung dan berencana mengurangi harga BBM dan listrik untuk memacu ekonomi.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Anura Kumara Dissanayake dilantik sebagai presiden Sri Lanka
Baca juga: China dan Sri Lanka bangun lab bersama di bidang pertanian
Baca juga: Pariwisata Sri Lanka raup lebih dari 1,5 miliar dolar AS pada H1 2024

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024