Jakarta (ANTARA News) - Hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania terjalin dengan sangat baik dan saling melengkapi terutama di bidang perdagangan, Duta Besar Yordania untuk Indonesia Walid Al-Hadid mengatakan.
"Hubungan kedua negara sangat baik dan unik. Di bidang perdagangan, kita saling melengkapi. Misalnya, kami mempunyai kalium (potash) dan fosfat, sementara Indonesia memiliki kayu dan minyak kelapa sawit," kata Dubes Walid kepada Antara, Kamis, pada kesempatan peringatan ke-68 Hari Kemerdekaan Yordania.
Baik Indonesia maupun Yordania merupakan negara berpenduduk mayoritas kaum Muslim yang moderat dan penuh toleransi, sehingga dapat hidup berdampingan dengan pengikut agama lain dan masyarakat dari berbagai etnis dengan damai dan harmonis, ujarnya.
Raja Yordania Abdullah II bin Hussein berkunjung ke Indonesia pada Februari 2014, lawatan keduanya selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, Raja Abdullah II berkunjung ke Indonesia pada Oktober 2005, dan Presiden Yudhoyono melawat ke Yordania pada Mei 2006.
Indonesia adalah mitra dagang terbesar Yordania di Asia Tenggara, dengan nilai perdagangan dua arah lebih dari 475 juta dolar AS pada 2013. Indonesia mengekspor antara lain kayu, produk berbahan kayu, tekstil dan baju jadi, minyak kelapa sawit, mebel, teh dan kopi, ke Yordania.
Impor Indonesia dari Yordania meliputi antara lain kalium (potash), fosfat, garam, dan berbagai produk dari Laut Mati.
Di bidang investasi, Yordania menanamkan modal senilai 232,9 juta dolar AS untuk delapan proyek di Indonesia pada 2013, menurut Badan Penanaman Modal Nasional (BPMN).
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dan perusahaan pertambangan fosfat Yordania, Jordan Phosphate Mines Co. Plc (JPMC), telah sepakat untuk membangun empat pabrik senilai 300 juta dolar AS untuk memproduksi asam fosfat dan asam sulfat di Bontang, Kaltim.
Dua pabrik akan mulai dibangun pertengahan tahun ini dan diharapkan selesai dalam tiga tahun.
Dubes Walid Al-Hadid mengatakan Yordania dan Indonesia direncanakan akan melakukan perjanjian kerja sama di bidang pariwisata religi dan pendidikan.
Walid mendorong wisatawan Indonesia untuk mengunjungi sejumlah tempat ziarah yang penting bagi umat Islam mau pun Kristen yang terdapat di Yordania. Tahun lalu, sekitar 50 ribu wisatawan Indonesia berkunjung ke Yordania.
"Kami mengundang lebih banyak lagi wisatawan Indonesia dan agar mereka tinggal lebih lama lagi di Yordania. Mereka bisa mendapatkan visa on arrival atau visa dari kedubes yang bisa selesai dalam satu hari," ujarnya.
Makam sejumlah sahabat Nabi Muhammad SAW terdapat di Yordania. Mereka antara lain adalah Zeid bin al-Haritha, anak angkat Nabi, Jafar bin Abi Talib, sepupu Rasul dan kakak Ali (menantu Rasul), Abu Ubaydah Amer bin al-Jarrah, Muath bin Jabal, Shurhabil bin Husna, dan Dirar bin al-Azwar, seorang pemimpin perang yang perkasa.
Tempat-tempat ziarah bagi umat Kristiani di Yordania antara lain tempat Yesus beristirahat di Yeriko, tempat pembaptisan Yesus di tepi sungai Yordania, tempat Yesus berdoa dengan para pengikut pertamanya, dan gereja-gereja pertama yang dibangun oleh pengikut Yesus di Betania, Umm Qays, dan Aqaba.
Pewarta: Fardah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014