Jakarta (ANTARA) - Duta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Rieke Diah Pitaloka berpendapat bahwa arsip itu seperti kotak Pandora yang menjaga memori bersama.

“Arsip itu menjadi sangat penting karena dia adalah kotak Pandora sejarah dan ilmu pengetahuan, di mana kebenaran akan sulit dibelokkan,” kata Rieke di sela-sela seminar internasional “Indonesia-Rusia: Dari Masa Lalu ke Masa Depan, Perspektif Historis dan Geopolitik” di Jakarta, Selasa.

Menurut Rieke, arsip membuat sejarah dapat diselamatkan dan kebenaran yang ada tidak dapat disalahkan dengan keberadaan arsip.

Rieke pun melanjutkan, arsip sejarah yang cukup panjang tentang hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia memperlihatkan kedua negara yang saling mendukung dan setara.

“Dan dari arsip sejarah itu, kita dapat melihat bagaimana sebenarnya pentingnya kerja sama yang dilandasi oleh cita-cita dan perjuangan yang sama. Salah satunya adalah cita-cita dan perjuangan anti kolonialisme, anti penjajahan kepada siapa pun,” kata Rieke.

Rieke yang juga seorang anggota DPR tersebut mengatakan bahwa sejarah memperlihatkan kerja sama Indonesia dan Rusia tidak terbatas pada ekonomi, sosial dan budaya, melainkan juga dalam militer dan ilmu pengetahuan.

“Salah satunya adalah bidang kesehatan, kemudian juga riset keantariksaan, yang membuat Indonesia akhirnya memutuskan memiliki lembaga yang disebut LAPAN,” ujar Rieke.

Kedutaan Besar Rusia menyelenggarakan seminar internasional “Indonesia-Rusia: Dari Masa Lalu ke Masa Depan, Perspektif Historis dan Geopolitik” di Jakarta bekerja sama dengan ANRI dan Klub Diskusi Valdai (Valdai Discussion Club) Rusia.

Seminar tersebut merupakan bentuk implementasi kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam bidang kearsipan, yaitu antara ANRI dan Badan Arsip Federal Federasi Rusia.

Baca juga: ANRI tingkatkan kompetensi pengelolaan aplikasi SRIKANDI di Kalsel
Baca juga: Pemkab Kapuas komitmen percepatan digitalisasi arsip penting


Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024