Pekanbaru (ANTARA News) - Saat ini jumlah izin restorasi ekosistem di Indonesia masih bisa ditingkatkan dan apabila 11.000 izin tambang masing-masing berkontribusi seluas 20.000 hektare maka akan ada setidaknya 20 juta hektare hutan yang harusnya bisa direstorasi, kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Menhut mengatakan itu pada Kamis siang saat menghadiri acara penanaman pohon perdana Program Restorasi Ekosistem Riau (RER) bertema "Pohon Untuk Kehidupan" di Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyerukan pelaku usaha ekstraktif seperti pertambangan dan perkebunan melakuan upaya restorasi ekosistem sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan. Pola yang dilakukan oleh kelompok Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL) bisa menjadi rujukan.
"APRIL yang mendorong program Restorasi Ekosistem Riau bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain," katanya.
RER adalah kemitraan antara pelaku bisnis yang dimotori kelompok APRIL dengan aktivis lingkungan untuk memulihkan kerusakan hutan akibat pembalakan, perambahan, dan kebakaran hutan rawa gambut di Semenanjung Kampar.
Proyek berdurasi 10 tahun itu bakal merevitalisasi hutan seluas 20.265 hektare untuk tahap awal dengan dana yang disiapkan mencapai 17 juta dolar AS.
Menhut mengungkapkan jumlah izin restorasi ekosistem di Indonesia masih bisa ditingkatkan.
"Apabila 11.000 izin tambang masing-masing berkontribusi seluas 20.000 hektare maka akan ada setidaknya 20 juta hektare hutan yang akan direstorasi," kata dia lagi.
Saat ini izin restorasi yang diterbitkan oleh Kemenhut baru sebanyak enam unit dengan luas areap sekitar 500.000 hektare.
Ketua Dewan Penasehat RER Kusnan Rahmin menyatakan program restorasi yang dijalankan juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
"Kami melibatkan masyarakat setempat untuk kegiatan pembibitan dan penanaman," kata Kusnan yang merupakan Pesiden Direktur APRIL Indonesia.
Tanaman yang disiapkan dalam pembibitan adalah tanaman asli di hutan setempat.
Saat ini RER kata dia sudah menanam 1.200 pohon yang akan diteruskan sampai setidak 5.400 pohon pada tahun ini.
"Dalam kurun 10 tahun mendatang kami targetkan penanam 2 juta pohon lokal bersama masyarakat," kata Kusnan.
Selain penanaman pohon upaya restorasi dilakukan dengan memperbaiki tata kelola air gambut, pencegahan kebakaran, pencegahan pembalakan liar dan perambahan, serta melakukan pemantauan tumbuhan dan satwa liar yang ada.
Direktur Flora Fauna International (FFI) untuk wilayah Asia Pasifik Tony Whitten, yang juga anggota dewan penasehat RER menyatakan antusiasmenya dengan proyek restorasi yang dijalankan.
"Kami berkomitmen untuk mengawal upaya ini, memastikannya berhasil," kata Whitten yang berpengalaman di bidang konservasi di Sumatera lebih dari 40 tahun.
Whitten menyatakan Semenanjung Kampar merupakan daerah penting bagi sejumlah satwa langka. Hasil pemantauan dengan video trap mengungkap keberadaan beruang, kucing hutan, dan satwa unik lainnya. Kawasan tersebut juga menjadi rumah bagi harimau sumatera yang terancam punah.
Acara ini juga dihadiri Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono dan Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto dan pejabat eselon II Pemerintah Provinsi Riau mewakili Gubernur Annas Maamun.
(KR-FZR/A029)
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014