Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) memaparkan upaya pemerintah Indonesia dalam mendukung pengembangan bisnis inklusif pada forum The Seventh ASEAN Inclusive Business Forum 2024 di Vientiane, Laos.

Dalam sesi High-Level Panel on Promoting Inclusive Business in ASEAN, Senin (23/9), Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan SDM Aparatur Kemenkop UKM Koko Haryono menyebut upaya Indonesia untuk mendukung pengembangan bisnis inklusif, di antaranya program Rumah Produksi Bersama (RPB).

Selain itu, ada juga kemitraan antara UMKM dan perusahaan besar, pendanaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pelatihan dan pendampingan bagi wirausaha sosial.

“Langkah-langkah ini kami lakukan untuk memastikan bahwa UMKM dapat berkontribusi secara aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs,” kata Koko, dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan Kementerian Koperasi dan UKM, sebagai pusat pengembangan bisnis inklusif di Indonesia, memiliki peran krusial dalam menciptakan ekosistem bisnis yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga merangkul semua lapisan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan itu, Kemenkop UKM disebutnya aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, dengan tujuan memastikan keberlangsungan program-program yang mendukung pertumbuhan UMKM.

The Seventh ASEAN Inclusive Business Forum 2024 diselenggarakan dengan tujuan mengeksplorasi upaya-upaya konkret dalam mempromosikan bisnis inklusif di kawasan ASEAN.

Forum ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu sesi dialog untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, serta lokakarya yang memberikan wawasan dan instrumen praktis bagi UMKM dalam meningkatkan dampak sosial mereka.

"Kami berharap pengakuan formal terhadap wirausaha sosial dapat memperluas peluang kerja sama dan akses pendanaan dari berbagai pihak, termasuk para pemangku kepentingan yang berfokus pada pencapaian SDGs," lanjut Koko.

Pada forum tersebut, salah satu UMKM Indonesia, Java Halu, mendapat penghargaan atas keberhasilan mereka dalam menerapkan konsep bisnis inklusif.

Java Halu dinilai telah memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi komunitas petani kopi di sekitar Gunung Halu dan Gunung Tilu, Kabupaten Bandung Barat.

Baca juga: Kemenkop UKM gelar ParaPreneur Day dukung pelaku usaha disabilitas
Baca juga: Kemenkop UKM dan BPOM jalin kerja sama percepat izin edar produk UMKM
Baca juga: Kemenkop UKM catat penyaluran KUR tahun ini capai Rp209,84 triliun

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024