Bekasi (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengatakan pihaknya akan melakukan koreksi apabila ada penyimpangan yang dilakukan polisi dalam menjalankan tugasnya terkait kasus penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Kalaupun memang ada nanti ya penegakan hukum atau dalam menjalankan fungsi kepolisian mungkin ada penyimpangan, nanti kami koreksi," kata Arteria saat Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke lokasi penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa.

Menurut dia, konsekuensi yang timbul dari pelaksanaan tugas kepolisian tidak bisa sepenuhnya disalahkan kepada aparat penegak hukum.

"Kalaupun ada akibat daripada fungsi kepolisian yang boleh dikatakan kejadian seperti ini, itu kan kita enggak bisa salahkan polisinya itu, lho. Justru kita harus tanyakan lagi ya, kenapa ketemu polisi lari? Tapi kita tidak mau (menyinggung) ke arah sana karena kami juga merasakan duka yang mendalam," katanya.

Baca juga: Komisi III DPR kunker spesifik ke lokasi penemuan jasad di Kali Bekasi

Dia lantas mengatakan, "Memang faktualnya ada aparat yang sedang menjalankan fungsi kepolisian. Nah, ada fakta lagi, akibat adanya fungsi kepolisian tersebut, ada orang yang lari, dengan larinya orang tersebut sehari kemudian diketemukan sebagai mayat dan jumlahnya ada tujuh."

Untuk itu, Arteria meminta publik untuk menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut yang tengah berproses.

"Tapi penyelidikan, penyidikan, sedang berlangsung. Hormati ya, dan kita pastikan semua pihak bisa melihat dengan terang," ucapnya.

Selaku mitra kerja kepolisian, dia mengatakan bahwa Komisi III DPR RI akan memastikan proses penyelidikan dan penyidikan yang sedang berlangsung terkait kasus tersebut akan transparan dan objektif.

"Kami yang memastikan polisi kita bekerja insyaallah dengan sebaik-baiknya. Polisi kita tetap dalam pendirian dan khitah sebagai polisinya rakyat. Makanya Pak Kapolda Metro membuka ruang, membuka kesempatan bagi kita semua untuk sama-sama melihat, sama-sama mengawasi, sama-sama terlibat dalam konteks penyelidikan dan penyidikan yang tengah berlangsung enggak ada yang ditutup-tutupin," paparnya.

Baca juga: Komisi III dukung investigasi Polres Bekasi kasus jasad Kali Bekasi

Dia pun mengapresiasi respons cepat yang dilakukan Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya setelah penemuan tujuh jasad mengapung di Kali Bekasi itu.

"Kami apresiasi Kapolda Metro langsung mengundang Propam, teman-teman Inafis, dan semuanyalah terlibat sehingga mudah-mudahan dapat menjawab yang tidak terang-benderang sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan begitu transparan, begitu akuntabel," ucapnya.

Di sisi lain, Arteria turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya tujuh remaja dalam peristiwa naas tersebut.

Sebelumnya, warga menemukan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, pada Minggu (22/9) pagi pada pukul 06.00 WIB dan dilaporkan pukul 07.00 WIB.

Polisi menyebutkan penemuan tujuh mayat itu diduga karena tawuran. Terlebih, saat itu polisi sedang patroli untuk mencegah peristiwa itu.

Baca juga: Polisi tetapkan tiga tersangka terkait kasus 7 jasad di Kali Bekasi
Baca juga: Polda Metro Jaya periksa 9 anggota Tim Patroli Polres Bekasi Kota
Baca juga: Tujuh korban Kali Bekasi konsumsi miras sebelum tewas

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024