Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore melemah sebesar tujuh poin menjadi Rp11.515 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.508 per dolar AS.
Analis PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali bergerak dalam area konsolidasi di level Rp11.500 per dolar AS.
"Pasar diperkirakan kurang nyaman terhadap kondisi politik di Indonesia terkait hasil pemilu presiden mendatang, dimana di atas kertas belum ada suara dominan sehingga mata uang domestik kembali ke level Rp11.500 per dolar AS," kata dia.
Menurut dia, dengan situasi seperti itu membuat investor cenderung menahan diri untuk masuk ke aset mata uang berisiko seperti rupiah, apalagi bank sentral AS (the Fed) sempat menyinggung kenaikan suku bunganya untuk kembali normal.
Kendati demikian, lanjut dia, rupiah masih dalam fluktuasi yang stabil pada Kamis ini seiring dengan kenaikan indeks manufaktur Tiongkok.
"Data Tiongkok itu cukup membantu rupiah tidak tertekan lebih dalam. Diperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp11.400-Rp11.500 per dolar AS dengan potensi penguatan yang masih ada," ujarnya.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini (22/5), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.515 dibandigkan posisi sebelumnya Rp11.507 per dolar AS. (*)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014