Badung (ANTARA) - Pemerintah mulai melakukan eksplorasi pengembangan startup-startup digital di Indonesia agar bisa merambah ke lebih banyak industri baru salah satunya  industri sustainability yang mengarah pada keberlanjutan lingkungan dan dalam beberapa tahun terakhir bertumbuh pesat.

Pertumbuhan minat dan penyedia solusi atas industri tersebut dapat terjadi seiring meningkatkan kesadaran masyarakat global pada isu perubahan iklim dan lingkungan.

"Jadi memang kami nyarinya pengembangan spesifik yang belum pernah tersentuh (seperti industri sustainability), yang istilahnya dengan disentuh sedikit nantinya bisa berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi digital yang lebih tinggi," kata Ketua Tim Pengembangan Startup Digital Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Sonny Hendra Sudaryana di Badung, Bali, Selasa.

Lebih lanjut meningkatnya pertumbuhan startup pada industri sustainability disebutkan Sonny dapat dilihat melalui munculnya startup-startup di tahap early stage yang bergerak di sektor Electric Vehicle (EV), pengelolaan limbah (waste management), dan green energy (energi hijau) lewat ajang NextHub Global Summit 2024.

Baca juga: Kemenkominfo fasilitasi startup Indonesia raih investasi Rp2,6 triliun

Baca juga: Kemenkominfo prioritaskan modal "in-kind" jadi bekal startup pemula


Ajang yang diselenggarakan Kemenkominfo bersama Nexticorn Foundation itu menunjukkan bahwa kini startup yang bergerak di industri sustainbility mulai tumbuh dan mulai mencari jejaring dengan investor baik itu korporasi maupun Moda Ventura agar bisa mendapatkan pendanaan.

Penyelenggara acara menghimpun  sebanyak tiga startup yang bergerak di bidang EV, serta tiga startup lainnya dari bidang keberlanjutan lainnya seperti pengelolaan energi dan sampah dalam NextHub Global Summit 2024.

Sonny mengatakan untuk dapat menumbuhkan lebih banyak startup-startup serupa yang berfokus pada industri sustainability, Kementerian Kominfo memanfaatkan tiga program unggulannya dalam mencetak startup digital, yaitu mulai dari Gerakan 1000 Startup Digital, Startup Studio Indonesia (SSI), dan HUB.ID.

Program Gerakan 1.000 Startup Digital disiapkan untuk mengakomodasi pendiri startup pemula di tahap paling awal untuk bisa mempelajari dasar-dasar yang benar untuk membangun dan mengembangkan startup.

Selanjutnya ada Startup Studio Indonesia, dirancang untuk para startup yang sudah berada di tahapan proses product-market fit agar bisa berkembang semakin pesat.

Terakhir, HUB.ID yang juga terhubung dengan acara NextHub Summit 2024 juga menjadi program penting karena mewadahi pertemuan berkualitas antara startup dan investor membangun jejaring dengan harapan tercipta pemberian modal kepada startup sehingga dapat meningkatkan kapasitas bisnis dari startup tersebut.

Selain ingin mengembangkan startup yang bergerak di industri sustainability, Pemerintah juga tertarik mengembangkan lebih banyak startup untuk menjadi penggerak digitalisasi di sektor-sektor tradisional seperti agritech (pertanian) dan aquatech (kelautan).

Hal itu sejalan dengan pernyataan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi yang pada Senin (23/9) menyebutkan bahwa dua sektor potensial bagi startup Indonesia untuk dapat dikembangkan usai melewati masa "tech winter" keduanya ialah sektor agrikultur dan perikanan.

"Agrikultur dan perikanan menjadi sektor yang menjanjikan untuk para pelaku industri startup Indonesia masuk ke dalamnya karena pertumbuhan nilainya yang menjanjikan meski adanya tantangan ekonomi global," kata Budi di Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Baca juga: Menkominfo ungkap program untuk ekosistem startup dukung desa kreatif

Baca juga: Suku bunga turun peluang ekosistem "startup" pulih dari "tech winter"

Baca juga: Penguatan regulasi bukti Indonesia siap jadi pemain ekonomi digital

 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024