Jakarta (ANTARA) - Komisi III DPR RI mendukung proses investigasi yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota untuk mengungkap kasus penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Kami hormati proses investigasi yang dilakukan oleh Polres Metro Kota Bekasi, kami dukung teman-teman bekerja maksimal ya supaya kasus ini bisa terungkap," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.
Hal itu disampaikannya saat Komisi III DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) spesifik ke lokasi gubuk warung tempat berkumpul para remaja yang diduga akan tawuran sebelum ditemukannya tujuh jasad di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
"Ini kami ada di lokasi ditemukannya sekelompok pemuda yang diduga akan tawuran oleh patroli dari Polres Kota Bekasi," ujarnya.
Dari informasi yang diterima, dia menyebut terdapat palung di Kali Bekasi yang menjadi lokasi sejumlah remaja diduga akan tawuran itu menceburkan diri untuk menghindari patroli petugas polisi.
"Lari ke belakang situ, ternyata itu memang kali, langsung kali yang ada palungnya, palungnya itu enam meter. Airnya mutar itu karena hujan, kita liat tuh ada pusaran-pusaran, mungkin itulah yang jadi penyebab, kami enggak mau berasumsi dulu," tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Al Habsy menuturkan ada sekitar 60 remaja yang berkumpul di sebuah gubuk warung sebelum peristiwa penemuan tujuh jasad mengapung di Kali Bekasi.
Dari informasi yang diterimanya, dia mengatakan bahwa ditemukan senjata tajam (sajam) saat petugas Polres Metro Kota Bekasi melakukan patroli ke lokasi para remaja tersebut diduga akan tawuran.
"Memang kalau lihat yang hadir jumlahnya 60 orang, sajamnya itu mengerikan dari foto-foto yang ada, ya wajar. Jumlahnya polisi itu cuma sembilan, dia-nya 60. Pas kejadian sudah pada nyebur (ke kali), dia enggak tahu kalau di situ ada palung," kata Aboe.
Dia menyebut senjata tajam yang ditemukan tersebut salah satunya berbentuk seperti celurit.
"Ada sajamnya, sajamnya mengerikan malah, semacam celurit," ucapnya.
Dia pun menyerahkan detail lebih lanjut terkait temuan kasus tersebut pada proses penyelidikan oleh pihak berwenang.
Di awal sesaat sebelum meninjau lokasi pinggir kali tempat ditemukannya jenazah, Aboe melemparkan pertanyaan kepada Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani apakah para remaja yang jasadnya ditemukan mengapung itu menceburkan diri atau diceburkan oleh petugas patroli.
"Yang jadi pertanyaan adalah apakah benar mereka menceburkan diri? itu pertama. Yang kedua, atau mereka sebenarnya diceburkan oleh oknum yang berpatroli? Apakah sudah ada penyelidikan soal ini? Ini penting ya jangan sampai kita menyalahkan institusi saja seenaknya gitu ya," tuturnya.
Dia juga mempertanyakan faktor penyebab utama tujuh remaja tersebut tewas mengapung di Kali Bekasi.
"Kami mendapat informasi bahwa tidak ditemukan luka-luka di tubuh para korban, apa sebenarnya penyebab kematian mereka? Apakah mabuk, atau apa dan sebagainya? Apakah karena keracunan, ya? Atau karena tenggelam? Nah, ini penting nih bagaimana hasil autopsi dari mayat yang ada?" katanya.
Dia menyebut kasus berujung kematian bukanlah kasus biasa, terlebih jumlah nyawa yang melayang itu tak bisa dikatakan sedikit serta mendapatkan atensi dari khalayak nasional.
"Kalau sudah menyangkut kematian sudah klimaks ya, berarti kontrol harus kuat dan kami Komisi III bersama pimpinan semua merasa berkepentingan mengetahui permasalahannya," ucap dia.
Pada kesempatan tersebut turut hadir anggota Komisi III DPR RI lainnya yakni Arteria Dahlan, Nazaruddin Dek Gam, Heru Widodo, Muhammad Rahul, hingga Wayan Sudirta.
Komisi III DPR RI melakukan pengecekan ke dua lokasi, yakni pinggir Kali Bekasi tempat penemuan tujuh jasad mengapung, lalu ke gubuk warung tempat puluhan remaja yang diduga akan tawuran berkumpul.
Baca juga: Komisi III DPR kunker spesifik ke lokasi penemuan jasad di Kali Bekasi
Baca juga: Polres Bekasi buka kanal aduan terkait kasus jasad Kali Bekasi
Baca juga: Polisi tetapkan tiga tersangka terkait kasus 7 jasad di Kali Bekasi
Baca juga: Kasus 7 jenazah remaja di Bekasi, RS Polri: Baru 5 keluarga yang lapor
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024