"Sebagai mitra dagang utama, China memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi kawasan, dan Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan yang saling menguntungkan ini, terutama dalam sektor perdagangan dan investasi." ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, acara yang digelar pada 24-28 September tersebut, Indonesia membuka dua paviliun yang menghadirkan produk unggulan dalam negeri, dengan total partisipasi sebanyak 100 peserta. Seperti halnya produk sektor kelapa sawit yang menjadi komoditas strategis dan unggulan Indonesia untuk memperluas pasar ekspor ke China.
Ia menyampaikan, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia menargetkan bisa memproduksi lebih dari 50 juta ton minyak sawit pada tahun 2025. Hal ini akan memberikan lebih banyak pasokan untuk industri makanan, serta biodisel di pasar domestik dan ekspor untuk pasar global.
Menurut dia, kehadiran industri sawit di CAEXPO-CABIS 2024 tidak hanya menargetkan peningkatan ekspor, tetapi juga mempromosikan sawit bersih yang dalam prosesnya melaksanakan prinsip industri hijau, yakni dengan menerapkan program inovatif, serta sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Dunia semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan, dan konsumen global menuntut produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga diproduksi secara bertanggung jawab. Inilah sebabnya mengapa Indonesia melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus berfokus pada implementasi sertifikasi keberlanjutan," kata dia.
Selain membawa produk unggulan dalam negeri, pihaknya juga menyertakan Wuling Motors Indonesia untuk menempati ASEAN High-Tech Gallery, hal ini dilakukan untuk memacu pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Wuling Indonesia juga menargetkan pencapaian lebih tinggi pada tahun 2024, yakni untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri otomotif global, khususnya kendaraan listrik.
"Kita menaruh harapan besar, di masa mendatang akan terjadi peningkatan hubungan kedua negara untuk kesejahteraan masyarakat Guangzhou, khususnya, serta dua negara Indonesia dan China," kata dia.
Baca juga: Indonesia bidik teknologi China untuk capai swasembada pangan
Baca juga: Airlangga: Kerja sama RI-China saling melengkapi dan menguntungkan
Baca juga: Puluhan pengusaha Jiangxi China jajaki peluang investasi di Indonesia
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024