Palembang (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Palembang, Sumatera Selatan menangani pelaku penusukan seorang anggota polisi usai kegiatan pengundian nomor urut peserta Pilkada di Kantor KPU Palembang pada Senin 23 September 2024.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Selasa, membenarkan peristiwa tersebut, namun ia belum memberikan keterangan lengkapnya.
"Ya betul, satu anggota polisi menjadi korban penusukan saat terjadi kericuhan pengambilan nomor urut Pilkada kemarin. Nanti ya kami sampaikan lebih lengkap keterangannya," ujarnya.
Sementara itu, pada saat kejadian peristiwa tersebut terjadi di luar gedung kantor KPU Palembang yang melibatkan salah satu pasangan calon. Kejadian itu terjadi usai penetapan nomor urut peserta sekitar pukul 16:34 WIB.
Selain seorang anggota kepolisian, terdapat pula seorang korban dari salah satu pendukung paslon lainnya yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Saat ini salah seorang diduga pelaku penusukan tersebut telah diamankan di kantor Polsek Ilir Timur I untuk dilakukan pendalaman.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang, Sumatera Selatan menetapkan nomor urut calon Wali Kota dan wakil Wali Kota.
Penetapan nomor urut pasangan calon tersebut dilakukan di Kantor KPU Palembang, Senin, dan diikuti secara langsung ketiga pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota.
Adapun tiga pasangan calon tersebut yakni pasangan Ratu Dewa- Prima Salam, Fitrianti- Nandriani, dan Yudha- Bahar.
Ketua KPU Palembang Syawaludin mengatakan penetapan nomor urut tersebut dilakukan secara fair dan disaksikan semua pihak mulai dari Bawaslu, Pemkot Palembang, Kepolisian, TNI, hingga Kejaksaan Negeri Palembang.
Baca juga: KPU Sumsel tetapkan nomor urut peserta Pilkada 2024
Baca juga: KPU Sumsel tetapkan DPT 6.382.739 orang pada Pilkada 2024
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024