Beijing (ANTARA) - Lebih dari 30.000 nama tempat tua di daerah pedesaan telah ditambahkan ke dalam daftar perlindungan China sejak proyek penamaan geografis pedesaan diluncurkan tahun lalu, kata seorang pejabat senior Kementerian Urusan Sipil China pada Senin (23/9).
Tang Chengpei, wakil menteri urusan sipil, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa proyek tersebut, yang mengumpulkan nama-nama tempat pedesaan dan memasukkannya ke dalam peta, bertujuan untuk meningkatkan penamaan geografis dan perlindungan budaya di daerah pedesaan.
"Hingga Agustus tahun ini, pemerintah telah menstandarkan penamaan 430.000 lokasi, memasang 330.000 papan nama tempat, dan menempatkan 14,42 juta plakat bangunan dan pintu di daerah pedesaan di bawah proyek tersebut," kata Tang.
Dia menambahkan bahwa seiring dengan dipromosikannya proyek tersebut, makin banyak tempat pedesaan yang tidak bernama maupun tempat-tempat yang memiliki banyak nama telah mendapatkan nama yang sudah distandardisasi.
"Pemerintah juga telah menyediakan panduan bagi layanan peta daring untuk menyajikan nama-nama tempat pedesaan yang benar dan konsisten, sehingga dapat memfasilitasi kegiatan backpacking dan perjalanan darat di daerah pedesaan serta pengiriman paket ke desa-desa maupun pengiriman produk pedesaan ke perkotaan," papar Tang.
Berkat proyek penamaan tersebut, banyak tempat telah menciptakan berbagai merek geografis produk pertanian, dan penamaan tempat pedesaan pun telah terintegrasi dengan pengembangan e-commerce dan pariwisata pertanian di pedesaan, imbuh Tang.
Kementerian Urusan Sipil China mengumumkan peluncuran proyek penamaan tempat pedesaan pada Mei 2023 sebagai langkah untuk memajukan revitalisasi pedesaan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024