Hefei (ANTARA) - Konvensi Manufaktur Dunia (World Manufacturing Convention) 2024 ditutup pada Senin (23/9) dengan menampilkan berbagai teknologi mutakhir dan perjanjian penting yang akan mendorong evolusi industri masa depan.
Konvensi tersebut, yang mempertemukan para pemimpin industri, inovator, dan pembuat kebijakan dari seluruh dunia, menyoroti peran penting inovasi dalam membentuk generasi berikutnya di bidang manufaktur.
Sepanjang konvensi selama empat hari itu yang digelar di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui di China timur, total 718 proyek investasi senilai 369,2 miliar yuan (1 yuan = Rp2.141) telah ditandatangani, yang menggarisbawahi kolaborasi kuat di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), teknologi hijau, dan manufaktur canggih.
Di antara proyek-proyek itu, salah satu yang paling penting adalah perjanjian kemitraan antara Hefei dan produsen drone China EHang, yang berfokus pada pengoperasian dan penjualan kendaraan udara otonomos EHang yang dapat mengangkut penumpang di China timur.
Selain itu, perjanjian kerja sama untuk produksi sel surya film tipis cadmium telluride dengan efisiensi tinggi juga diteken dalam konvensi tersebut.
Sel jenis ini memiliki biaya produksi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan silikon kristal (crystalline silicon) dan sel surya lainnya. Selain itu, spektrumnya paling konsisten dengan sinar matahari, sehingga memungkinkannya menyerap sekitar 95 persen sinar matahari.
Sorotan dalam acara itu adalah pameran beberapa produk dan teknologi inovatif yang siap mengubah lanskap manufaktur. Robot humanoid yang dapat meniru gerakan manusia dengan sangat presisi ditonjolkan dalam kesempatan tersebut.
Salah satu presentasi yang menonjol datang dari Laboratorium Utama Robot Humanoid Provinsi Anhui, yang memperkenalkan robot humanoid Qijiang-2 yang mampu melakukan tugas-tugas rumit seperti melipat pakaian, membuka botol, mengelap piring, dan menjelajahi medan yang tidak rata.
"Di masa depan, robot-robot humanoid ini akan dapat beradaptasi dengan skenario produksi industri dan perawatan warga lanjut usia (lansia), berfungsi sebagai robot pekerja dan pengasuh," kata Liu Houde, direktur laboratorium itu.
Konvensi ini tidak hanya menjadi platform untuk memamerkan kemajuan teknologi, tetapi juga menyuguhkan pengalaman yang imersif.
Di area ekshibisi luar ruangan konvensi tersebut, para pengunjung terpukau oleh bus wisata nirawak yang dilengkapi dengan teknologi kemudi otonomos yang dikembangkan secara mandiri oleh Shine Auto.
Mereka dapat memindai kode respons cepat (quick response/QR) untuk naik atau memesan tumpangan melalui program mini WeChat, dengan opsi untuk turun di beberapa tempat pemberhentian.
"Masa depan mobil tidak diragukan lagi akan memasuki era kemudi otonomos. Mobil bukan lagi sekadar alat transportasi, tetapi juga telah menjadi terminal bergerak yang cerdas, bertransformasi menjadi ruang bergerak yang membuat hidup menjadi lebih baik," ujar Zhou Ji, seorang akademisi dari Akademi Teknik China (Chinese Academy of Engineering).
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024