Jakarta (ANTARA News) - PT. Bank Mandiri Tbk akan mengekspose daftar debitur macet termasuk Radja Garuda Mas Grup (RGM), pada 30 November 2006. "Kita akan mengungkapkan kembali debitur macet, sekaligus untuk melihat kembali itikad baik para obligor," kata Dirut Bank Mandiri, Agus Martowardoyo, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin. Menurut Agus, RGM merupakan salah satu debitur yang menjadi sorotan untuk dapat menyelesaikan pembicaraan utang. Periode Juni 2006, total kredit macet (non performing loan/NPL) di Bank Mandiri sebesar Rp26,4 triliun, sebesar 56 persen di antaranya merupakan porsi kredit macet dimiliki 30 obligor besar. Utang RGM kepada kepada sindikasi bank termasuk ke Bank Mandiri mencapai 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp12,6 triliun. Utang itu tersebar di tujuh perusahaan yang biasa disebut Riau Complex, yaitu PT Riau Andalan Pulp & Paper (Rp3,4 triliun), PT Riau Andalan Kertas (Rp620,8 miliar), PT Riau Prima Energi (Rp1,4 triliun), dan empat perusahaan lainnya (sekitar Rp7,2 triliun). Utang tersebut akan jatuh tempo pada 2010. Saat ini RGM harus membayar cicilan sekitar 61 juta dolar AS (sekitar Rp549 miliar) per tahun, yang terdiri atas cicilan pokok 16 juta dolar AS dan cicilan bunga 45 juta dolar AS. Menurut Agus Martowardoyo, pihaknya tetap bekerja keras untuk mengejar para pengutang besar untuk segera membayar kewajiban. "Kami menargetkan pada akhir tahun 2007 NPL Mandiri kurang dari lima persen," katanya. Untuk itu, Bank Mandiri telah menetapkan empat kriteria nasabah yaitu, nasabah yang tidak beriktikad baik, belum beriktikad baik, mulai menunjukkan iktikad baik, dan yang sudah beriktikat baik.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006