"Pihak Muhammadiyah sepakat akan membeli sedikitnya 500.000 unit sepeda motor listrik dari PT Icatch International Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun," kata Direktur Utama PT Icatch International Indonesia Ren-Hao Hsu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan kerja sama ini diharapkan dapat turut mendukung upaya Pemerintah memerangi polusi global serta menyukseskan program kendaraan berbasis teknologi listrik.
Senada, Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Nugraha Hadi Hidayat mengatakan kerja sama ini dalam rangka mendukung program pemerintah yang berupaya lebih banyak penggunaan kendaraan berbasis listrik. Hal ini pada akhirnya diharapkan dapat mendukung kelestarian lingkungan serta polusi global.
PT Icatch International Indonesia pun ke depannya juga akan banyak melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu mewujudkan program pemerintah, utamanya mengenai pembangunan sektor teknologi dan target penggunaan kendaraan berbasis listrik di Indonesia.
Diketahui, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menargetkan penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dapat mencapai 13 juta kendaraan roda dua listrik (e-2W) dan 2 juta kendaraan roda empat listrik (e-4W) pada 2030.
“Untuk mewujudkan EV di Indonesia, kita perlu membuatnya tersedia, terjangkau serta menyediakan infrastruktur yang baik dan kendaraan yang andal,” kata Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, pekan lalu.
Ia menyatakan bahwa transisi kendaraan listrik di Indonesia merupakan peluang strategis bagi pertumbuhan ekonomi dan keamanan energi nasional.
Selain itu, ia mengatakan bahwa upaya tersebut akan berdampak positif pada perbaikan kualitas udara, mengurangi emisi karbon, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat secara luas.
Baca juga: Motor konversi listrik adu balap di sirkuit Sentul
Baca juga: 10 merek motor listrik yang beredar Indonesia
Baca juga: Muhammadiyah segera bangun kantor-sekolah hingga rumah sakit di IKN
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024